Indeks Syariah untuk Pertama Kalinya Ditutup Menguat di 2018

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 4 Januari 2018 16:37
Indeks Syariah untuk Pertama Kalinya Ditutup Menguat di 2018
Emiten pelat merah mendominasi daftar top gainer pencetak kenaikan harga tertinggi.

Dream - Setelah dua hari memerah, indeks syariah untuk pertama kalinya menutup perdagangan harian di tahun 2018 di zona merah. Meski belum mencetak rebound dari posisi akhir tahun lalu, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) melesat di menit akhir perdagangan. 

Kembalinya aksi beli pemodal asing turut menambah daya dorong kedua indeks acuan saham syariah di bursa saham Indonesia.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 4 Januari 2018, indeks ISSI menguat 0,864 poin (0,46%) ke level 187,534. ISSI sempat bergerak melemah usai dibuka menguat di level 186,689. Posisi terendah ISSI ke level 186,151.

Indeks keping biru syariah JII yang melesat di menit akhir perdagangan juga ditutup menguat 5,551 poin (0,75%) ke level 745,750.

Transaksi perdagangan saham syariah di hari ketiga perdagangan tahun 2018 ini cukup marah. Dengan volume 47,66 juta saham yang bertukar pemilik, BEI diguyur dana syariah senilai Rp3,77 triliun. 

Pemodal asing yang dua hari terakhir melepas portofolionya ikut ambil bagian dalam memborong saham syariah. Nett buy asing tercatat mencapai Rp119 miliar dengan Rp65 miliar diantaranya terjadi pada saham-saham unggulan. 

Aksi beli saham terjadi di semua indeks sektoral. Indeks pertambangan meroket 1,64 persen, diikuti industri aneka 1,52 persen, barang konsumsi 1,19 persen, dan manufaktur 1,06 persen.

Emiten-emiten JII pencetak top gainer adalah SMGR yang harga sahamnya naik Rp800, UNTR Rp525, WSKT Rp130, PTPP Rp100, dan ASII Rp175.

Sebaliknya, harga saham UNVR merosot Rp500, TPIA Rp225, BRPT Rp90, TLKM Rp10, dan CTRA Rp5.

Dari pasar uang, kurs rupiah terhadap dolar AS naik 39 poin (0,29%) ke level Rp13.436 per dolar AS.

(Sah)

Beri Komentar