Beda Menabung dan Investasi, Serupa tapi Tak Sama

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 3 Desember 2020 09:12
Beda Menabung dan Investasi, Serupa tapi Tak Sama
Ada satu persamaan dari menabung dan investasi, yaitu sama-sama menghimpun uang.

Dream - Sahabat Dream, investasi menjadi salah satu kegiatan untuk mengumpulkan uang. Namun, tak sedikit orang mengira bahwa investasi ini sama dengan menabung. Padahal, dua aktivitas finansial itu berbeda.

Dikutip dari akun Instagram Otoritas Jasa Keuangan, @ojkindonesia, Kamis 3 Desember 2020, menabung merupakan kegiatan menyisihkan uang untuk kebutuhan jangka pendek atau dan darurat. Sementara investasi adalah mengembangkan uang untuk mendapatkan keuntungan.

Yang perlu diketahui dari investasi, kamu memerlukan waktu untuk mencairkan dana. Kalau menabung, kamu bisa mengambil dana itu kapan pun. Menabung juga bisa memberikanmu imbal hasil yang pasti, namun relatif rendah. Menabung juga memberikan risiko keuangan yang rendah bagi nasabahnya.

Bagaimana dengan investasi? Sesuai dengan prinsip " high risk, high return" , Sahabat Dream akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi jika menanamkan uangnya di instrumen keuangan yang risikonya juga tinggi, misalnya saham.

Lalu, apa instrumen menabung? Instrumen menabung yang jelas adalah tabungan bank.

Kalau investasi? Instrumen investasi yang bisa digunakan untuk " beternak" uang adalah saham, reksa dana, emas, surat berharga, dan obligasi.

1 dari 6 halaman

Tapi, Harus Hati-hati Kalau Ingin Investasi

Jika sudah tahu perbedaan investasi dan menabung serta ada hasrat yang timbul untuk investasi, kamu jangan gegabah. Jangan serta-merta tergiur beragam pilihan produk investasi yang ditawarkan banyak pihak.

Jangan sampai kamu menjadi korban investasi ilegal.

Ada enam ciri-ciri investasi ilegal yang perlu kamu ketahui. Berikut ini adalah rinciannya.

1. Menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu yang cepat.
2. Menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru.
3. Memanfaatkan tokoh masyarakat atau tokoh agama.
4. Janji aset aman dan jaminan pembelian kembali.
5. Klaim tanpa risiko (free risk).
6. Legalitas tidak jelas.

Investasi yang jelas dan legal, terdaftar dan mengantongi izin dari OJK. Jika mendapatkan penawaran investasi dan kamu meragukan kelegalannya, Sahabat Dream bisa menghubungi OJK di Kontak OJK 157 atau konsumen@ojk.go.id. Kamu juga bisa menghubungi otoritas keuangan melalui WhatsApp resmi 081157157157.

2 dari 6 halaman

Harga Selangit, Emas Ternyata Tak Jadi Investasi Favorit Selama Pandemi Covid-19

Dream – Pandemi Covid-19 telah mengerek harga emas hingga mencapai puncaknya di sepanjang masa. Namun, menurut survei, emas kini bukanlah aset investasi yang paling diinginkan pada masa pandemi.

Lifepal menggelar Survei Perilaku Keuangan dan Konsumsi Masyarakat Jabodetabek bagian ke-3. Survei ini digelar untuk mengetahui seberapa besar keinginan masyarakat dalam menabung, investasi, dan konsumsi pada triwulan IV 2020.

Survei dilakukan dengan metode random sampling terhadap 400 responden yang merupakan masyarakat domisili Jabodetabek. Survei berlangsung pada 6 Oktober hingga 18 November 2020.

 

 

Perbandingan jumlah responden dalam survei ini adalah, pria 47,4 persen dan wanita 52,6 persen. Responden dikategorikan pula ke dalam kategori penghasilan.

Sebanyak 13 persen responden memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan, 40,4 persen berpenghasilan Rp5 hingga Rp10 juta, 29,3 persen berpenghasilan Rp10 juta-Rp20 juta per bulan, dan 17,3 persen dengan penghasilan Rp20 juta ke atas per bulan.

3 dari 6 halaman

Deposito Lebih Menarik daripada Emas

Menurut Survei Perilaku Keuangan dan Konsumsi Masyarakat Jabodetabek di Masa Pandemi, responden lebih tertarik menyimpan dana di tabungan. Hal itu pun tercermin di data Distribusi Simpanan Bank Umum yang dipublikasikan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Data tersebut mengungkap, total simpanan bank umum mengalami kenaikan 11,3 persen dari Januari ke September 2020, alias dari Rp6.035 triliun jadi Rp6.721 triliun.

Dari grafik ini, terlihat ada 73,6 persen responden menyimpan uang di rekening tabungan selama masa pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih tertarik menyimpan dananya di tabungan.

Namun, dilihat dari sisi investasi, responden masih lebih tertarik berinvestasi dengan menyimpan dananya di deposito ketimbang membeli aset fisik, saham, reksa dana, atau menjadi pendana peer to peer (P2P lending).

Meski demikian, perbedaan antara keinginan menaruh dana di deposito dan membeli emas sangatlah tipis. Ada 53,7 persen responden memilih berinvestasi di deposito dan 53,6 persen membeli emas.

4 dari 6 halaman

Bagaimana dengan Saham?

Di bawah emas, ada pula saham. Tercatat ada 44,6 persen responden melirik saham untuk investasi.

Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami koreksi tajam di Maret 2020.

Namun, yang menarik, setelah Indonesia dinyatakan memasuki resesi, IHSG justru pulih. Di pertengahan 18 November 2020, IHSG berada di level 5.557, namun melihat data historis di 2020, koreksi tertajam di tahun 2020 ada pada Bulan 24 Maret, yaitu di level 3.937.

5 dari 6 halaman

Beli Instrumen yang Paling Aman

Survei membuktikan pula, ketertarikan responden untuk membeli instrumen investasi paling aman yaitu surat utang negara (33,9 persen) masih lebih besar ketimbang membeli reksa dana campuran (32,8 persen).

Sementara itu, mendanai platform P2P lending untuk mengembangkan dana, menjadi kegiatan investasi yang kurang diminati responden.

6 dari 6 halaman

Perempuan Lebih Tertarik Berinvestasi

Salah satu temuan unik dalam survei ini adalah adanya minat yang cukup tinggi bagi perempuan untuk membeli reksa dana, baik pasar uang, pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.

Selain reksa dana, perempuan juga lebih tertarik berinvestasi di instrumen pendapatan tetap berupa surat utang ketimbang pria. Surat utang yang dimaksud adalah surat utang negara maupun korporat (swasta).

Namun untuk membeli emas, saham, ETF, dan menjadi pendana P2P lending, pria tampaknya lebih tertarik.

 

 

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar