Dream - Ahmad Riza Patria, politisi asal Partai Gerinda akhirnya resmi terpilih mendampingi Anies Baswedan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta hingga berakhirnya masa jabatan pada 2022 mendatang. Menjalani posisi baru, Riza memulai jabatan sebagai orang kedua di ibukota dengan tanpa 'membawa utang'.

Sebagai pejabat publik dan pernah menjadi anggota DPR RI, Riza terkena kewajiban membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam laporan terakhirnya, Riza yang mengalahkan pesaingnya dari politisi PKS ini diketahui tak memiliki utang.  

Mengutip laman elhkpn.kpk.go.id, Riza melaporkan harta kekayaann dengan total mencapai Rp 19 miliar atau tepatnya Rp 19.055.129.328.

Harta kekayaan tersebut ia laporkan pada 27 februari 2020 untuk periode 2019. Kala itu Riza melaporkan LHKPN dalam statusnya sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra.

Sumber Kekayaan Riza Patria

Dalam laporan tersebut diketahui sumber kekayaan terbesar Riza berasal dari harta tak bergerak berupa tanah dan bangun yang mencapai Rp 17,2 miliar. 

Dari kekayaan berupa tanah dan bangunan, Riza diketahui mendapat dua warisan dengan total nolai mencapai Rp10,989 miliar. Dua warisan itu berupa tanah dan bangunan di Jakarta pusat senilai Rp8,61 miliar dan tanah di Tangerang senilai Rp2,379 miliar. Sisanya adalah tanah dan bangunan yang didapat sendiri oleh Riza. 

Untuk harta bergerak, Riza Patria melaporkan memiliki tiga buah kendaraan roda empat yakni Toyota Vellfire tahun 2011, Honda Freed tahun 2015 dan Toyota Innova tahun 2018. Nilai total kendaraan Riza mencapai Rp 805 juta.

Tak Punya Utang

Kekayaan lain yang dimiliki pendamping Anies Baswedan ini adalah harta bergerak lainnya yang ia laporkan mencapai Rp 283.237.600. Riza yang melaporkan tak memiliki surat berharga, juga diketahui memiliki kas atau setara kas lainnya senilai Rp 436.891.728, serta harta lainnya Rp 330 juta.

Dalam LHKPN tersebut, Riza Patria melaporkan tak memiliki utang sepeser pun. Sehingga total laporan kekayaannya hingga 31 Desember 2019 lalu dilaporkan mencapai Rp 19.055.129.328