Presiden Joko Widodo.
Dream – Pemerintah menargetkan pendapatan sebesar Rp1.878,4 triliun pada RAPBN 2018. Target penerimaan negara ini terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.609,4 triliun dan penerimaan bukan pajak (PNBP) Rp267,9 triliun.
“ Pemerintah akan berupaya secara maksimal untuk dapat mencapai target penerimaan itu, dengan berbagai langkah perbaikan, serta memanfaatkan semua potensi ekonomi nasional. Namun dengan tetap menjaga iklim investasi dan stabilitas dunia usaha,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, ditulis Kamis 17 Agustus 2017.
Jokowi mengatakan, target penerimaan negara yang sebesar Rp1.878,4 trilun dan belanja negara Rp2.204,4 triliun ini membuat defisit anggaran sebesar Rp325,9 triliun atau setara dengan 2,19 persen dari PDB.
“ Sasaran defisit anggaran tahun 2018 itu lebih rendah dari outlook-nya di tahun 2017 yang sebesar Rp362,9 triliun atau 2,67 persen dari PDB,” kata dia.
Untuk membiayai defisit anggaran, pemerintah akan memanfaatkan sumber pembiayaan dalam negeri maupun luar negeri dalam bentuk utang. Utang ini akan dikelola dengan hati-hati dan bertanggung jawab sesuai dengan standar pengelolaan internasional.
“ Pinjaman tersebut akan digunakan untuk kegiatan yang produktif mendukung program pembangunan nasional, di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, serta pertahanan dan keamanan,” kata dia.
Selain itu, Jokowi mengatakan rasio utang terhadap PDB akan dijaga di bawah tingkat yang diatur dalam keuangan negara, dikelola secara transparan dan akuntabel, serta meminimalkan risikonya pada stabilitas perekonomian di masa sekarang dan akan datang. (ism)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya



Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan