Alami Penggumpalan Darah Usai Vaksin, Ibu 3 Anak Meninggal Dunia

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 30 Juni 2021 08:12
Alami Penggumpalan Darah Usai Vaksin, Ibu 3 Anak Meninggal Dunia
Tak lama setelah menerima suntikan pertama, Lucy jatuh sakit dan mengalami pembekuan darah di otaknya.

Dream - Seorang ibu muda tiga anak dikonfirmasi meninggal dunia usai dirinya menerima vaksinasi Covid-19 AstraZeneca. Sebelumnya, mendiang Lucy Taberer (47) dan pasangannya, Mark Tomly, warga Aylestrone, Leicester, Inggris, sangat bersemangat mendapatkan suntikan vaksin.

Tak lama setelah keduanya menerima suntikan pertama, Lucy jatuh sakit dan mengalami pembekuan darah di otaknya yang menyebabkan stroke hebat.

Dilansir dari WalesOnline, Selasa 29 Juni 2021, Mark mengatakan kepada LeicestershireLive, Lucy awalnya mengalami efek samping ringan setelah dia divaksinasi pada 19 Maret.

Kondisinya terus-terusan memburuk dan dia dibawa ke rumah sakit. Dia meninggal 22 hari setelah divaksinasi.

 

1 dari 4 halaman

Didiagnosis Alami Batu Ginjal

Setelah menjalani perawatan, pada 10 April 2021 Lucy dinyatakan meninggal dunia. Mirisnya, pemakamannya diadakan pada hari di mana dirinya dan Mark seharusnya menikah.

“ Dia memiliki rasa sakit di sisinya sehingga dia pergi menemui dokter umum yang mengatakan itu adalah batu ginjal dan meresepkannya beberapa obat penghilang rasa sakit," ujar Mark.

Menurut pengakuan Mark, Lucy tidak pernah berpikir bahwa sakit yang ia rasakan merupakan efek samping dari vaksin. Lucy percaya vaksin tidak akan memberikan efek samping yang fatal seperti kebanyakan orang.

 

2 dari 4 halaman

Sempat Alami Memar

Menurut cerita Mark, Lucy sempat mengalami memar seukuran bola tenis di sekujur tubuhnya. Sang tunangan pun merasa lemah dan lesu.

“ Kemudian dia mengalami ruam yang sangat parah di wajah. Gusinya mulai berubah warna dan kami sangat khawatir.,” jelas Mark.

Tiga belas hari setelah itu, Lucy dibawa ke Rumah Sakit Kerajaan Leicester di mana Lucy didiagnosis mengalami penggumpalan darah. Kondisinya memburuk dan dia menderita stroke berat.

Dia dipindahkan ke unit perawatan intensif di Nottingham's Queen's Medical Center (QMC). Sayangnya Lucy tak tertolong.

3 dari 4 halaman

Kematian Terkait Vaksin

Konsultan mengatakan penyakit parah Lucy terkait dengan vaksin. Sertifikat kematiannya mengatakan dia meninggal akibat trombosis sinus vena serebral dan trombosis terkait vaksin dengan trombositopenia.

Mark sendiri juga menerima vaksin yang sama seperti mendiang kekasihnya.

“ Saya masih tidak berpikir saya akan mendapatkan dosis kedua saya setelah semua yang telah terjadi. Saya tidak mengatakan orang tidak boleh divaksinasi. Itu pilihan setiap individu," ungkapnya. (mut)

Sumber: Walesonline.co.uk

4 dari 4 halaman

Kata Pihak RS

Juru bicara Leicester City NHS Clinical Commissioning Group menyampaikan turut berduka dengan kematian Lucy yang meninggal setelah menerima vaksin. 

Pihak RS menegaskan pelaksanaan vaksinasi selama ini dijalankan dengan tunduk pada prosedur operasi ketat yang mencakup semua aspek layanan.

" Ini termasuk penyimpanan dan penanganan vaksin, perlindungan dan pengendalian infeksi, persyaratan dan pelatihan tenaga kerja, dan memiliki pengawasan klinis. Keselamatan pasien adalah yang terpenting dan proses operasi mencakup pengaturan untuk persetujuan, observasi dan menanggapi insiden."

Hingga saat ini, polemik soal dampak pemakaian vaksin khususnya, Astra Zeneca, memang masih menjadi perdebatan. Satgas Penanganan Covid-19 di Indonesia sendiri sudah memastikan vaksin Astra Zeneca aman digunakan oleh masyarakat. 

Kasus serupa juga pernah ditemukan di Eropa. Namun otoritas di Benua Biru itu tetap melanjutkan proses vaksinasi dengan Astra Zeneca karena dipastikan aman. (Baca: AstraZeneca Dinyatakan Aman, Uni Eropa Lanjutkan Vaksin)

Beri Komentar