Genjot sektor kemaritiman, bank-bank bantu nelayan kembangkan bisnis perdagangan hasil laut.
Dream - Bank pelopor pembiayaan sektor kelautan dan perikanan yang tergabung dalam program Jangkau, Sinergi dan Guideline (JARING) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen mendukung program ini guna mendorong kemajuan sektor tersebut. Beberapa terobosan pun dilakukan.
Direktur Utama Bank Nasional Indonesia (BNI) Ahmad Baiquni mengatakan pihaknya akan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan mulai dari penangkapan ikan hingga mata rantai perdagangan hasil laut.
Selain itu, BNI juga telah menyalurkan kredit ke sektor kemaritiman dengan posisi outstanding sebesar Rp 8,7 triliun per Desember 2014. Khusus untuk sektor kelautan dan perikanan, pembiayaan yang dikeluarkan BNI mencapai Rp 1,054 triliun atau 12,1% dari total outstanding sektor kemaritiman.
" Pada 2015, BNI berkomitmen menyalurkan Rp 1 triliun untuk sektor kelautan dan perikanan," ujar Ahmad Baiquni dalam sambutan peluncuran program JARING, Kamis, 7 Mei 2015, di Jakarta.
Sedangkan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam menekankan hingga saat ini BRI telah menyalurkan pinjaman di sektor kelautan dan perikanan dari hulu hingga ke hilir.
Menurutnya, hal tersebut merupakan bukti keseriusan BRI mengembangkan sektor tersebut selain karena core business BRI memang ada pada jalur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Secara nominal, pembiayaan BRI terhadap sektor kelautan dan perikanan terus meningkat dari 2010-2014. Pada akhir 2014, pembiayaan sudah mencapai Rp 4,8 triliun. " Untuk tahun 2015, BRI berkomitmen sekaligus optimis mampu menumbuhkan kreditnya untuk sektor kelautan dan perikanan sebesar 52% atau tumbuh minimal sebesar Rp 2,5 triliun," kata Asmawi.
Dalam mempermudah akses layanan kepada nasabah, BRI juga punya terobosan unik. Yakni menghadirkan Teras BRI Kapal sebagai layanan perbankan canggih di atas kapal, yang mampu menjangkau daerah-daerah remote dan pesisir kepulauan di seluruh Indonesia.
Prospek Cerah
Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bisnis dari sektor kelautan dan perikanan.
Secara geografis, negeri ini merupakan salah satu pemilik garis pantai terpanjang di dunia. Selain itu, Indonesia juga menempati posisi strategis, yakni terletak di antara dua samudera dan dua benua.
Oleh karena itu, Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Ongki W. Dana yakin akan masa depan bisnis kelautan yang menjanjikan.
" Kami meyakini sektor kelautan dan perikanan memiliki prospek yang cerah dan masih memiliki banyak ruang untuk ekspansi pembiayaan," kata Ongki dalam kesempatan yang sama.
BTPN yang selama ini fokus menggarap pasar masyakarat berpenghasilan rendah serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga merasa cocok dengan sektor yang akan banyak bersentuhan dengan nelayan ini.
Namun, komitmen perbankan membiayai sektor kelautan dan perikanan tak melulu dimotivasi hitungan keuntungan.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto mengungkapkan, semangat perbankan juga berdasar pada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
" Sebab, banyak masyarakat di Indonesia yang menjadikan sektor ini sebagai sumber penghasilan," pungkas Sulaiman.
Laporan: Kurnia Yunita Rahayu