Dream - Pertumbuhan aset perbankan syariah hingga saat ini masih mentok di bawah 5 persen. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai, kondisi itu mengindikasikan adanya kekurangan yang menjadi kelemahan mendasar perbankan syariah.
Menurut Bambang, setidaknya ada dua hal yang perlu menjadi perhatian para pelaku di sektor ini, yaitu kemampuan daya saing dan pemberian kenyamanan para investor.
" Lima persen (pertumbuhan aset perbankan syariah) ini seperti angka keramat yang susah sekali dilewati. Biasanya ini karena ada kelemahan mendasar yang menurut perkiraan saya tampaknya masalah saya saing dan comfortability para investor di negara sendiri," ungkapnya dalam Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah 2015 di Universitas Indonesia, Depok, kemarin.
Untuk memiliki daya saing, perbankan syariah harus memiliki pelayanan yang baik, return yang tinggi, serta reputasi yang baik. Hal ini sangat berkaitan dengan jajaran direksi bank syariah.
" Kita bisa lihat di ATM Mall, mana bank yang antriannya panjang. Biasanya bank itu memiliki pelayanan, return, dan reputasi yang baik. Kalau masalah produk, produk bank syariah sudah banyak," jelasnya.
Sementara itu, bagaimana dengan memberikan kenyamanan di negara sendiri? Bambang menyatakan perbankan syariah sudah sepatutnya bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat, terutama masyarakat muslim di tanah air. Jangan sampai ada masyarakat yang merasa bank syariah Indonesia justru merugikan dirinya selaku nasabah.
" Di Arab itu tidak ada bank syariah, adanya bank yang menyediakan produk konvensional dan syariah. Namun, sempat ada surat pembaca yang menyatakan dirugikan oleh bank syariah, sudah tidak dapat apa-apa, dia juga harus membayar biaya yang tinggi untuk kreditnya. Hal ini jangan sampai terjadi di Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Bambang, diperlukan pemikiran yang visioner mengenai kebutuhan masyarakat ke depannya. Pemikiran visioner ini yang kemudian dituangkan dalam rancangan undang-undang.
" Jadi perlu diperhatikan bagaimana bank syariah itu memiliki semangat ke-Islam-an, menyediakan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak ada masyarakat yang berpikir bank syariah merugikan masyarakatnya sendiri," tegasnya.(Ism)
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker