Dream – Setelah sempat menguat terangkat sentimen cadangan devisa, bursa saham Indonesia kembali berguguran. Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diikuti dua indeks saham syariah yang menutup perdagangan pertengah pekan di zona merah.
Meski didominasi pelemahan, pelaku pasar seperti masih berupaya mengoleksi saham-saham di sektor komoditas. Terbukti indeks sektor pertambangan ditutup menguat 0,47 persen.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2016, Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) melemah 0,387 poin (0,22%) ke level 177,777. Begitu pula dengan indeks saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang melemah di kisaran 738,188 atau 2,606 poin (0,35%).
Dua indeks acuan ini mengikuti pelemahan yang terjadi pada Indeks Acuan Saham Gabungan (IHSG). Pada hari ini, IHSG ditutup melemah di level 5.364,611 atau turun 17,386 (0,32%).
Selama perdagangan hari ini, saham syariah yang diperdagangkan sebanyak 35,18 miliar lembar saham senilai Rp4,27 triliun.
Aksi jual asing pada saham-saham syariah menebar kekhawatiran pelaku usai usai mencatatkan nett sell hingga Rp 748 miliar. Begitu pula indeks JII mencatat nett sell asing Rp 290 miliar.
Sebanyak 82 saham syariah ditutup menguat, 93 saham turun, 55 stagnan, dan 86 saham penghun ISSI sama sekali tak disentuh pelaku pasar.
Selain pertambangan, emiten-emiten penggerak perdagangan hari ini berasal dari emiten sektor properti 0,75 persen, dan industri dasar yang naik 0,05 persen.
Sepanjang perdagangan hari ini, emiten syariah top gainer yang menjadi favorit investor adalah SMGR yang harga sahamnya naik Rp50, INCO Rp40, MIKA Rp30, WSKT Rp40, dan LPKR Rp25.
Emiten-emiten keping biru syariah yang menghuni top losser adalah UNTR yang harga sahamnya turun Rp350, UNVR Rp250, INTP Rp225, SILO Rp225, dan AALI Rp125.
Di tengah pelemahan indeks acuan saham syariah, nilai tukar rupiah justru ditutup menguat. Rupiah ditutup menguat di kisaran Rp12.999 per dolar AS atau naik 15 poin (0,12%). Rupiah sempat melemah dengan level terendah di Rp 13.055 per dolar AS.(Sah)