Dream - Bytedance dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan hasil penggabungan antara Tokopedia dan TikTok Shop yang kini bernama Shop Tokopedia.
Diketahui pada Januari 2024 lalu, induk TikTok, Bytedance dan Tokopedia melakukan merger perusahaan.
Jumlah pegawai Tokopedia setelah penggabungan dengan TikTok Shop diinformasikan mencapai 5.000 orang.
Dalam laporan Bloomberg, berdasarkan narasumber yang mengetahui rencana PHK tersebut, kabarnya Bytedance akan melakukan PHK sebanyak 9% dari 5.000 karyawan untuk menghemat anggaran.
Dari angka 9% persen tersebut, artinya akan ada 450 karyawan yang kehilangan pekerjaan. PHK ini diisukan akan dijalani akhir bulan ini.
Namun, jumlah pasti pegawai yang bakal kena PHK masih dalam diskusi dan bisa berubah menyesuaikan kondisi.
Keputusan PHK ini akan berdampak pada tim periklanan dan operasional, dengan tujuan ByteDance untuk menghilangkan peran duplikat setelah merger TikTok Shop dan Tokopedia.
Platform e-commerce Indonesia sendiri memiliki banyak pesaing, selain TikTok Shop dan Tokopedia ada Shopee dari Sea Group dan Lazada dari Alibaba, hingga Blibli dari Djarum.
Melansir Merdeka.com, penggabungan dengan Tokopedia telah menjadi perubahan strategi utama bagi ByteDance untuk mematuhi peraturan setempat.
Rencana PHK juga mencerminkan tren yang lebih luas di industri teknologi Tiongkok, kata laporan itu.
Kemerosotan ekonomi telah menyebabkan PHK besar-besaran di perusahaan teknologi besar seperti ByteDance, Alibaba, dan Tencent Holdings.
TikTok juga dilaporkan memangkas pekerjaannya pada bulan lalu, dengan ratusan karyawannya dipecat dari tim pemasaran dan operasi global sebagai bagian dari perombakan bisnis yang lebih besar.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas