Masjid Biru, Istanbul
Dream - Turki makin serius mewujudkan ambisinya menjadi pusat keuangan ekonomi syariah dunia, khususnya di Eropa. Terbukti Turki akan mempercepat pembukaan unit syariah baru dari tiga bank pemerintah Turki.
Ketua Asosiasi Perbankan Syariah Turki, Osman Akyuz memprediksi aset bank syariah Turki bakal meningkat 30 persen menjadi US$ 60 miliar pada tahun 2015, naik 1,2 persen dalam 12 bulan terakhir hingga November lalu.
Unit baru yang mewakili tiga bank syariah Turki itu juga akan memperkenalkan instrumen utang baru. Sayang, Akyuz menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai unit syariah baru tersebut.
Pemerintah Partai AKP, salah satu pemerintahan paling religius dalam sejarah Republik Turki yang sekuler, ingin meningkatkan porsi perbankan syariah menjadi 15 persen pada 2023 dari sekitar lima persen sekarang.
Tiga bank pemerintah - Ziraat Bank, Vakif Bank dan Halkbank - telah sepakat untuk segera mendirikan unit perbankan syariah.
" Sementara pemain yang ada harus meninjau kebijakan dan strategi mereka, kompetisi ini merupakan tantangan yang sehat bagi tiga kreditur syariah tersebut," kata Akyuz, mantan CEO Albaraka Turk seperti dikutip cpifinancial.net, Kamis, 29 Januari 2015.
Upaya mengembangkan bank syariah di Turki sempat terhenti tahun lalu karena kontraksi di Bank Asya, yang sebelumnya bank syariah terbesar di negara itu.
Asetnya turun hampir setengah selama kuartal ketiga 2014 karena terjebak dalam perselisihan politik antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mantan sekutunya, seorang ulama yang pengikutnya mendirikan bank. Kemampuan pemberi pinjaman untuk mengeluarkan utang baru dibatalkan dan perusahaan negara menarik bisnis mereka.
" Apa yang terjadi pada salah satu dari anggota kami tidak mencerminkan masalah perbankan secara luas atau sistemik, tetapi hanya bagi bank (Asya) itu sendiri," kata Akyuz.
Advertisement