Viral Foto Anies Baswedan 'Kontaminasi Corona Terbesar di KRL', Ini Kata KAI

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 11 Maret 2020 19:06
Viral Foto Anies Baswedan 'Kontaminasi Corona Terbesar di KRL', Ini Kata KAI
Dalam foto itu terdapat bagian yang dilingkari. Tulisannya, `Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2, atau Rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.`

Dream - Dunia maya tengah viral foto Gubernur Anies Baswedan dengan latar belakang penanganan virus Corona di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Dalam foto yang diterima Dream.co.id, dalam foto itu terlihat Anies Baswedan yang memakai baju dinas sedang memberikan pengarahan kepada jajarannya.

Di belakang Anies, terlihat layar raksasa bertuliskan 'Waspada risiko COVID-19 via transportasi publik...' Tampak Sekda DKI Saefullah terlihat duduk di jajaran depan. Sementara Gubernur Anies berdiri di belakang podium. 

Yang menjadi perhatian, dalam foto itu terdapat tanda yang melingkari kalimat sebagai berikut: 

" Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2, atau Rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.'"

Mengenai viralnya foto itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagi operator pelaksana KRL rute Jakarta-Depok-Bogor akhirnya angkat bicara.  

Menurut Kepala Humas DAOP I KAI, Eva Chairunisa, risiko penularan virus corona tak hanya terjadi di KRL.

“ Risiko kontaminasi bisa terjadi di semua area publik,” kata Eva ketika dihubungi Dream melalui pesan tertulis di Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

DAOP I KAI, lanjut Eva, berkoordinasi dengan PT KAI Commuter Indonesia dan PT Railink untuk sosialisasi dan pencegahan virus corona. Stasiun-staisun sudah melakukan sosialisasi upaya pencegahan.

“ Ini memang transportasi publik, maka perlu kerja smaa dari para pengguna jasa untuk saling menjaga,” kata dia.

1 dari 6 halaman

Ajak Penumpang Jaga Kebersihan Tangan

KAI juga mengajak para pengguna jasa untuk dapat memanfatakan fasilitas stasiun yg ada seperti toilet atau area berwudhu untuk menjaga kebersihan tangan.

Perusahaan pelat merah ini juga mengajak pengguna jasa untuk memahami etika transportasi, seperti saat batuk. Penumpang yang batuk disarankan untuk memakai masker.

BUMN ini juga menyediakan cairan handsanitizer dan memastikan fasilitas cuci tangan di stasiun berfungsi.

Ada juga pembersihan kereta secara rutin dengan cairan desinfektan. Sosialisasi ini dilakukan melalui media cetak dan digital.

“ Hal tersebut sudah kami lakukan secara berulang sejak 29 Januari 2020,” kata Eva.

2 dari 6 halaman

Wabah Corona, Anies Baswedan Akhirnya Tunda Gelar Formula E

Dream - Ajang balap mobil listrik, Formula E, yang dijadwalkan digelar pada Juni 2020 di Jakarta ditunda. Keputusan ini diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona.

Keputusan penundaan tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 117/-1.857.73 tanggal 9 Maret 2020. Surat ditandatangani Gubernur Anies Baswedan ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix.

" Mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia khususnya di Jakarta, maka penyelenggaraan Formula-E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya," demikian isi surat tersebut.

Surat Anies Baswedan© © Khidr Al-Zahrani

Surat itu juga ditembuskan ke beberapa tujuan. Seperti Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Keuangan.

Juga kepada Kapolri, Panglima TNI, Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jayakarta, serta kepada Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya, China memutuskan menunda Formula E yang rencana awalnya digelar pada 21 Maret. Sedangkan Italia membatalkan Rome E-Prix yang seharusnya dilaksanakan pada 4 April.

Pekan lalu, Communication Sustainability Director Organizing Committee Jakarta E-Prix, Felicia Idama, mengatakan pelaksanaan ajang Formula E menunggu perkembangan mengenai penyebaran virus corona di Indonesia. Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak terkait.

" Yang jelas kita masih melihat perkembangannya bagaimana dari dua pasien yang terindikasi ini," kata Felicia.

Jadwal sementara perhetalan ini tetap pada Juni nanti sebelum ada keputusan lebih lanjut. Dia berharap wabah virus tersebut tidak berdampak pada penyelengaraan Formula E.

" Sampai kita ada perkembangan yang berarti, kalender perencanaan kita masih tetap berjalan seperti biasa karena kan bulan Juni nih, kita harus hitung-hitungan juga kan persiapannya seperti apa terkait virus corona ini," ucap Felicia.

Sumber: /Yunita Amalia

3 dari 6 halaman

Anies Baswedan: Selama Sebulan Ada 115 Pasien Dipantau karena Virus Corona

Dream - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut adanya pemantauan terhadap 115 pasien yang diduga terinfeksi virus corona, Covid-19 selama sebulan terakhir di Ibu Kota.

" Di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan," kata Anies di kantor Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu,  1 Maret 2020.

Untuk itu, Anies meminta masyarakat dapat menghubungi call center jika memiliki informasi soal dugaan virus corona di lingkungannya. Dia mengaku menyiapkan tim cepat tanggap.

" Bisa dihubungi lewat 112 dan seluruh sarana kesehatan di Pemprov DKI termasuk personalianya akan siap merespons cepat. Dalam urusan ini, kita seluruh jajaran sudah siap," ucap dia.

Selain itu, Anies mengatakan segera membentuk tim untuk pencegahan virus corona. Tim akan dipimpin oleh Asisten Bidang Kesra DKI Jakarta, Catur Laswanto.

" Nantinya akan menjadi pusat kendali untuk pemantauan, pencegahan, dan penanggulangan COVID-19," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Coronavirus Disease (Covid-19) atau virus corona.

Instruksi tersebut ditunjukkan kepada semua pihak di bawah struktur Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap penyebaran wabah virus corona di wilayah ibu kota.

Langkah tersebut misalnya mendukung serta melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengendalian resiko penularan infeksi Covid-19 di wilayah Provinsi DKI Jakarta. (mut)

Laporan Ika Defianti/ Sumber: Liputan6.com

4 dari 6 halaman

Industri Elektronik Diperkirakan Pulih dari Efek Corona Akhir 2020

Dream - Pasokan produksi elektronik terganggu kasus virus corona. Sektor elektronik paling terimbas dari wabah virus berkode Covid-19.

Misalnya, impor produk elektronik dari Tiongkok ke Indonesia melorot hingga separuhnya.

Dikutip dari keterangan tertulis DBS Indonesia yang diterima Dream, Rabu 11 Maret 2020, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat nilai devisa impor dari Tiongkok pada Februari 2020 hanya US$463 juta (Rp6,71 triliun).

Nilai devisa impor tersebut anjlok sampai 51 persen dari Januari 2020 yang senilai US$948 juta (Rp13,73 triliun).

 



Barang-barang impor yang terdampak adalah komputer, mesin, barang setengah jadi, tekstil, dan smartphone. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut virus Covid-19 membuat jalur rantai pasok bahan baku industri dunia terpotong 30 persen. Hal ini disebabkan oleh rantai bahan baku industri mengandalkan Tiongkok. 

" Ini untuk pertama kalinya terganggu karena rantai pasok dari Tiongkok berkontribusi 30 persen secara global," kata Airlangga. 

DBS Group Research pun juga mengungkapkan efek domino dari penyebaran virus COVID-19 terutama dari sisi rantai pasok di kawasan. Yang paling terpengaruh oleh wabah ini adalah rantai pasok elektronik.

Kondisi semakin mengkhawatirkan karena wabah virus corona merebak di Korea Selatan berpotensi menekan rantai pasok industri ini.

Di Tiongkok, area yang paling terdampak Covid-19 adalah kawasan produsen perusahaan elektronik. Mulai dari kawasan pesisir, Provinsi Guangdong tempat banyak pabrik smartphone, terutama Huawei di Kota Shenzhen dan Dongguan.

Pemerintah Tiongkok mengambil langkah tegas dengan memperpanjang hari libur dan menutup banyak pabrik di seluruh negeri.

Sejumlah pabrik di Tiongkok mulai beroperasi pada pertengahan Februari 2020. Namun, hal itu masih terbatas akibat semakin banyaknya larangan bepergian dari dan keluar Tiongkok secara global.Ini membuat pekerja yang tengah liburan di luar kota atau luar negeri sulit untuk kembali bekerja.

Sejumlah laporan menyebutkan, perusahaan elektronik Tiongkok yang beroperasi jauh di bawah kapasitas normal, yakni sekitar 30-50 persen.

Di Korea Selatan, wabah COVID-19 paling berdampak di kawasan Daegu dan sekitarnya di Provinsi Gyeongbuk.  Gyeongbuk merupakan pusat pabrik smartphone, TV dan produk elektronik lainnya, seperti Samsung dan LG.

Namun, tidak seperti Tiongkok, pemerintah Korea Selatan tidak mengeluarkan kebijakan untuk perusahaan menutup pabrik untuk sementara atau mengisolasi kota di mana virus tersebut menyebar.  “ Justru, secara sukarela, LG dan Samsung dengan produksi smartphone selama 2-3 hari pada akhir Februari,” kata analis DBS Research Group.

Analis menilai masih kondisi di Korea Selatan masih diliputi ketidakpastian mengingat ada kekhawatiran wabah akan menyebar secara nasional dalam beberapa bulan mendatang. Jika hal itu terjadi, ini dapat memicu pengetatan mobilitas agar virus tidak menyebar yang berarti akan menyebabkan gangguan yang lebih serius pada kegiatan produksi.

Peta Industri Elektronik Korsel dan China

Tiongkok adalah produsen ponsel, komputer, dan produk elektronik penting terbesar di dunia saat ini. Perusahaan-perusahaan Tiongkok memainkan peran penting dalam pasokan global komponen elektronik menengah ke bawah.

Di wilayah Asia, Korea Selatan dan Taiwan paling mengandalkan Tiongkok untuk perakitan hilir jadi elektronik. Sebanyak 70 persen dari ekspor barang setengah jadi di sektor elektronik ditujukan untuk pasar Tiongkok.

Di sisi lain, sebagian besar negara Asia sangat bergantung pada Tiongkok untuk pasokan hulu komponen dan komponen elektronik. Selain Korea Selatan dan Taiwan, India, Indonesia, Thailand dan Vietnam juga memasok 40-60 persen impor barang setengah jadi di sektor elektronik dari pemasok Tiongkok

Sementara itu, Korea Selatan adalah produsen memory chip dan panel layar yang paling penting di dunia. Negara itu memegang 70 persen saham di pasar global DRAM dan 45 persen di pasar NAND Flash. Di kawasan ini, Tiongkok dan Vietnam paling mengandalkan Korea Selatan untuk memasok suku cadang dan komponen.

Statistik menunjukkan bahwa hampir 30 persen impor barang setengah jadi di tiongkok pada sektor elektronik bersumber dari Korea Selatan, sementara kebutuhan Vietnam sebesar 24 persen dari Korea Selatan.

Hingga saat ini, meski sejumlah penderita yang terpapar virus COVID-19 berangsur-angsur pulih,  perusahaan elektronik Tiongkok masih berjuang untuk kembali memproduksi secara normal. Perusahan-perusahaan yang bergantung dengan pasokan Tiongkok masih akan merasakan efek domino wabah ini hingga 1-2 bulan ke depan.

Namun, dengan belum membaiknya kondisi di Korea Selatan, pemulihan produksi elektronik Tiongkok akan terlambat.

5 dari 6 halaman

Lebih Kompleks

Sementara itu, di Indonesia, dampak virus corona lebih rumit daripada krisis 2008. Ini dikatakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

" Kami harus memberikan ketenangan dengan menjelaskan ancaman atau risiko terhadap masyarakat," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menurut Sri Mulyani, krisis ekonomi global pada 2008 disebabkan oleh lembaga keuangan, seperti perbankan dan pasar modal. Sentimen kepada lembaga keuangan itu mempengaruhi stabilitas ekonomi dunia.

Lain halnya COVID-19 yang mengancam keselamatan dan kesehatan serta menghambat mobilitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ini berdampak pada penutupan pabrik hingga sekolah demi mencegah penyebaran virus. Akibatnya, sektor riil terdampak seperti industri penerbangan, pariwisata hingga manufaktur.

6 dari 6 halaman

Sektor Elektronik Diharapkan Pulih Akhir 2020

Berkaca dari kondisi tersebut, analis DBS Research Group menekankan efek rantai pasok terutama elektronik diperkirakan berlangsung sementara. Sektor ini diharapkan pulih kembali pada akhir 2020.

Virus Corona diketahui telah membunuh lebih dari 3 ribu orang dengan total kasus infeksi mencapai ratusan ribu orang di dunia. Jumlah kasus baru virus COVID-19 di Tiongkok mulai menurun, tetapi meningkat di negara dan wilayah lainnya.

Seperti yang disorot oleh risalah RBA hari ini, gangguan perjalanan dan produksi yang disebabkan oleh wabah COVID-19 sudah bermanifestasi dalam permintaan dan sentimen yang lemah. Ketika permintaan terkena dampak dan risiko kredit meningkat, kebijakan moneter yang lebih mudah dapat membantu.

Di luar pertimbangan penawaran dan permintaan, kondisi finansial dapat diperkuat dengan hasil kurva terbalik dan volatilitas pasar. Respon koordinasi secara global mungkin menjadi yang paling ampuh di daerah ini.

“ Tetapi mengingat betapa rendahnya tarif yang sudah ada, bantuan lebih cepat mungkin datang dari kesabaran dan kebijakan fiskal. Melihat rentetan aksi di Cina, Singapura, dan Korea Selatan dalam beberapa minggu terakhir, kami cukup puas melihat kebijakan fiskal dalam aksi,” ujar peneliti DBS Research Group.

Beri Komentar