Dream - Secara global, Timur Tengah dan Afrika atau biasa disebut kawasan MEA menjadi wilayah yang memiliki jumlah kekayaan di luar negeri paling besar di dunia, menurut Laporan Kekayaan Global 2015 yang dirilis BCG.
Laporan yang dikutip dari Gulf News, Selasa, 23 Juni 2015, menunjukkan wilayah penduduk MEA menyumbang 31 persen kekayaan swasta di luar negeri, sementara Amerika Latin dan Eropa Timur masing-masing memiliki 28 persen dan 19 persen.
Secara global, menurut laporan tersebut, kekayaan swasta yang disimpan luar negeri oleh warga MEA tumbuh 7 persen pada 2014 dibandingkan dengan 12 persen di dalam negeri.
Kekayaan swasta di luar negeri diproyeksikan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen hingga 2019. Pertumbuhan itu mencapai sekitar US$ 12 triliun, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pendapatan tahunan (CAGR) yang diproyeksikan untuk kekayaan dalam negeri yang mencapai 6 persen.
Sementara ketidakstabilan ekonomi dan politik di wilayah MEA merupakan faktor kunci dalam mendorong aset dilempar ke luar negeri. Kurangnya aset berkelas di dalam negeri dan keterampilan manajemen yang rendah juga mendorong orang-orang kaya di wilayah itu menyimpan kekayaannya di luar negeri.
Pada tahun 2014, Karibia dan Panama lebih disukai untuk menyimpan kekayaan yang berasal dari Amerika Utara, dengan 54 persen harta ditempatkan di sana.
" Kedekatan dengan pusat-pusat penyimpanan kekayaan di luar negeri merupakan faktor umum. Kemudahan perjalanan dan akses ke pusat-pusat tersebut dipandang sebagai faktor penentu dalam memilih tempat menyimpan harta," kata Markus Massi, Partner dan Managing Director BCG di Timur Tengah.
Sebagian besar kekayaan pengusaha Eropa Barat dan Timur disimpan di pusat-pusat utama seperti Swiss, Channel Islands, Inggris, Dublin dan Luksemburg. Sementara kekayaan pengusaha dari wilayah Asia Pasifik (kecuali Jepang) sebagian besar disimpan di Singapura dengan total 31 persen dan Hong Kong yang mencapai 15 persen.
Untuk MEA, 37 persen aset luar negeri berada di Swiss, diikuti oleh 22 persen di Inggris dan 12 persen di Dubai.