Pasangan Pun Berpengaruh Terhadap Kesehatan Keuangan.
Dream – Kebiasaan finansial yang bagus sangat diperkukan untuk membangun kekayaan. Meskipun demikian, ini terdengar susah untuk tetap tinggal di `jalur yang tepat` jika berada di waktu salah.
Untuk meningkatkan kondisi keuangan, hal yang diperlukan adalah memastikan memiliki orang yang tepat di sekitar. Namun tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Jika tidak, keberadaan kolega atau pasangan akan berujung kepada keputusan keuangan yang buruk.
Dilansir dari CheatSheet, Jumat 26 Agustus 2016, ada empat jenis hubungan yang membahayakan kondisi keuangan seseorang.
Teman yang (selalu) bokek
Siapa yang punya teman yang selalu terlihat kesusahan dalam finansial? Kapankah bertanya kepadanya tentang kisah hidupnya yang berujung pada krisis keuangan tak berujung? Sebenarnya tak masalah jika kita membantu keuangannya. Tapi, ingat bantuan ini akan membuat sebuah kebiasaan pertemanan baru, yaitu dia akan mulai meminta bantuan uang. Jika itu terjadi, ini saatnya untuk merevaluasi persahabatan: apakah dia adalah teman yang senantiasa mendukung atau justru hanya memanfaatkan?
Pasangan matre
Jika memilih pasangan kekasih, pilihlah secara cermat. Jangan sampai memilih pasangan yang, maaf, matre. Saat menjalin hubungan, jenis orang ini, baik laki-laki maupun perempuan, hanya memanfaatkan kekayaan dari pasangannya.
Bagaimana caranya mengetahui pasangan matre atau tidak? Cermati, apakah Anda adalah satu-satunya orang yang membuka dompet untuk membayar semua kepentingan. Cermati pula bagaimana reaksi pasangan jika Anda tak punya uang tunai untuk berbagi, apakah dia bersikap dingin atau justru malah mendukung di kala kesusahan?
Dream - Menjalin hubungan dengan seorang shopaholic bukanlah hal yang menyenangkan. Hari-hari kedua sejoli ini akan dipenuhi dengan argument soal uang, peringatan dari bank, dan air mata. Jika pasangan memiliki kemampuan mengelola finansial dengan buruk, lebih baik kendalikan dia sebelum situasi menjadi lepas kendali.
Dream - Waspada pula dengan anggota yang sering meminjam uang, tapi tak pernah mengembalikan. Kalau yang bersangkutan hendak meminjam uang tunai, alangkah lebih baik bertanya dan memastikan apakah uang itu akan kembali lagi atau tidak. Sikap ini bukan merupakan keegoisan untuk menjaga kebutuhan finansial Anda.
Sarannya, ya, lebih baik jangan meminjamkan. Kalau benar-benar merasa harus meminjamkan uang, perhatikan keuangan pribadi, apakah masih ada tabungan untuk menutup kebutuhan sehari-hari atau tidak.