Dream - Orang-orang biasanya tidak akan merasa nyaman jika berbicara tentang uang. Karena itu, ketika terpaksa berbicara masalah uang, mereka sering berbohong. Bahkan kepada diri mereka sendiri.
Mereka berbohong tentang berapa banyak uang yang didapat, berapa banyak utang yang dimiliki, dan bahkan berapa banyak uang yang ditabung untuk masa depan.
Dan berikut adalah lima kebohongan lainnya yang dibuat orang-orang ketika membicarakan masalah uang.
1. Uang adalah akar dari segala kejahatan
Kita semua pernah mendengar peribahasa penuh kebohongan ini banyak kali. Peribahasa aslinya adalah 'mencintai uang adalah akar dari segala kejahatan'. Dengan menghilangkan kata 'mencintai' telah mendistorsi makna dari peribahasa itu.
Uang sejatinya tidak jahat. Bahkan, uang hanyalah sebuah alat - alat tukar yang nyaman yang memungkinkan untuk transaksi barang dan jasa. Masalahnya berakar pada apa yang orang lakukan untuk memperoleh uang.
Mencintai uang dapat menyebabkan sebagian orang untuk melakukan tindakan yang benar-benar mengerikan. Salah satu contoh yang paling ekstrem adalah penipu bernama Bernie Madoff, yang menjalankan skema Ponzi terbesar yang pernah dilihat.
Ingat, tidak diharamkan untuk mengejar uang. Hanya pastikan untuk menjaga moral dan menaati sistem hukum selama prosesnya.
2. Aku masih punya banyak waktu untuk menabung
Menyimpan uang lebih sulit daripada menghabiskannya. Alasannya, menabung tidak memberikan kepuasan instan. Kita kadang tidak ingin disalahkan untuk urusan mempersiapkan masa depan, sehingga kita sering membohongi diri sendiri bahwa kita masih punya banyak waktu untuk menabung.
Hal ini sangat umum terjadi pada anak-anak muda yang mengaku masih punya banyak waktu untuk menabung untuk masa depan. Mereka merasa masih punya sekitar 20 atau 30 tahun untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka pada waktu itu.
Jika Anda tidak pernah pensiun, maka Anda tidak perlu khawatir tentang punya tabungan pensiun yang cukup, kan? Salah. Gagasan tidak akan pernah pensiun mungkin adalah sebuah kebohongan.
Pada kenyataannya, Anda mungkin harus pensiun lebih cepat dari yang Anda pikirkan. Sebuah analisis oleh Transamerica Center for Retirement Studies (TCRS) menemukan 60% dari pensiunan pensiun lebih cepat dari yang direncanakan - dan bukan untuk alasan yang baik.
Semua rentang usia, kurang dari 10% dari pensiunan pensiun lebih lama dari yang direncanakan. Alasan untuk pensiun lebih cepat dari yang direncanakan disebabkan berbagai alasan mulai dari berhubungan dengan pekerjaan hingga masalah kesehatan. Hanya 12% dari pensiunan dari segala usia yang pensiun lebih cepat dari yang direncanakan mengatakan mereka melakukannya karena mereka sudak menabung cukup uang dan mampu untuk pensiun.
Manusia telah menyempurnakan seni rasionalisasi. Tidak peduli bagaimana kita menghabiskan uang, kita dapat menemukan alasan untuk mengatakan kepada diri sendiri bahwa menghabiskan uang tidak apa-apa. Membeli pakaian mode baru secara kredit setiap musim dengan alasan " Saya perlu terlihat cantik saat bekerja'.
Leasing mobil mewah karena jika tidak maka harganya jadi terlalu mahal dengan alasan 'pembayarannya menjadi rendah dan saya pantas punya yang mewah'. Pergi keluar untuk makan beberapa kali seminggu dengan alasan 'saya tidak punya waktu memasak di rumah setiap malam'.
Jika kita berkomitmen untuk menghabiskan uang, maka tidak akan ada batas tentang apa yang akan kita katakan pada diri sendiri sehingga kita tidak merasa buruk dengan kesenangan untuk berbelanja kita. Berbohong kepada diri sendiri tentang pengeluaran mungkin akan terasa nikmat pada saat itu saja, tetapi daya tarik barang yang dibeli akhirnya habis juga
Ketidaktahuan bukanlah sumber kebahagiaan ketika melibatkan keuangan karena Harga yang dibayar sangat mahal. Tentu, berbohong kepada diri sendiri tentang situasi keuangan Anda dapat membantu Anda tidur di malam hari minggu ini, tapi bagaimana ketika darurat keuangan muncul? Bagaimana ketika Anda membutuhkan uang saat pensiun? Anda akan dipaksa untuk mencari uang dan Anda mungkin tidak menyukai apa yang Anda temukan jika Anda mengabaikannya selama bertahun-tahun.
NerdWallet menemukan bahwa laporan utang kartu kredit pemberi pinjaman mencapai 155% lebih besar dari laporan saldo peminjam, yang berarti beberapa orang bahkan tidak tahu berapa banyak jumlah utang mereka. Dua puluh tiga persen pengguna kartu kredit mengakui bahwa mereka terkejut dengan tagihan mereka.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`