(Foto: Bbc.com)
Dream - Seorang warga Minnesota bernama Johanna Watkins mengidap penyakit aneh dan langka yang disebut Mest Cell Activation Syndrom (MCAS).
Penyakit tersebut membuat tubuh wanita 29 tahun itu alergi terhadap banyak hal. Mulai dari cahaya matahari, sentuhan, bau masakan, hingga aroma suaminya sendiri, Scott.
Johanna bertemu dengan Scott lima tahun lalu saat mengajar di Hope Academy, Minneapolis, Minnesota. Mereka menikah pada 2013. Namun sayangnya, dua tahun setelah menikah Johanna didiagnosa mengidap berbagai macam alergi terhadap benda-benda yang ada di kehidupan sehari-harinya.
" Sekitar tiga tahun yang lalu, sebelum dia didiagnosis, jika saya terlalu dekat dengannya, terutama wajah, dia tiba-tiba batuk-batuk," kenang Scott.
Namun, baru tahun kemarin pasangan ini menyadari bahwa mereka tidak bisa berbagi kebahagiaan secara fisik bersama-sama.
" Kami mulai menyadari ketika satu hari dia datang ke kamar dan saya langsung merasakan sakit. Gejala alergi normal saya semakin memburuk," kata Joanna.
Seminggu kemudian, ketika Scott mencoba untuk mendekati istrinya, hal yang sama terjadi lagi. Sejak itu Scott dan Joanna sadar bahwa hidup mereka harus berubah secara dramatis.
Mast Cell Activation Syndrome (MCAS) adalah alergi bawaan yang membuat tubuh Johanna dalam mode kesulitan bernafas dan kesakitan parah. Penyakit langka ini baru saja ditemukan pada 8 tahun lalu, sehingga dokter masih kesulitan mengobatinya.
Akibat penyakitnya, Johanna hanya bisa mengkonsumsi 15 jenis makanan. Di antaranya yaitu cabai, wortel dan timun organik yang telah dikupas.
Tidak hanya itu, setelah mengidap penyakit ini, Johanna sehari-hari hanya bisa berdiam diri di kamar sendirian dan bahkan jarang bertemu dengan suaminya. Kini Johanna dan Scott tinggal di rumah teman. Johanna menempati kamar khusus di lantai paling atas. Kamar tersebut sudah disterilisasi.
Sementara yang lain tinggal di kamar terpisah di bawah, termasuk Scott. Bahkan teman mereka harus meminjam dapur tetangga karena Joanna alergi terhadap asap dapur dan bau masakan.
Alergi kepada suaminya sendiri membuat Joanna merasa sedih. Begitu pula dengan Scott.
" Dokter tidak tahu kapan saya sembuh. Tapi saya terus berdoa saya akan sembuh. Ini adalah alergi yang mematikan. Hidup saya bisa berakhir dengan cepat. Hidup saya begitu rapuh," kata Joanna.
Tapi Joanna tetap semangat untuk terus menjalani hidup, terlebih ada Scott yang selalu setia mendampingi dan membantunya.
" Di hari pernikahan kami, kami telah membuat janji tak akan pernah berpisah sampai maut memisahkan. Tak peduli bagaimana kehidupan ini berjalan.
" Biarpun sampai usia 90 tahun tetap seperti ini, saya bersumpah setia dengan janji saya itu dan akan terus mencintainya," ujar Joanna.
Sementara itu Scott mengatakan apa yang dialami istrinya itu merupakan kondisi yang sangat sulit.
" Tapi saya akan selalu menjaga Johanna dan mengutamakan keselamatan dirinya. Saya tidak akan membahayakan hidupnya. Kami benar-benar telah berkomitmen terhadap satu sama lain dan saya akan menunggu selama itu diperlukan untuk melihat apakah ada kesembuhan untuknya," tambah Scott.
Hidup Johanna benar-benar terisolasi dan hanya bisa berkomunikasi dengan pihak luar melalui konferensi video, email, atau telepon.
Setiap pagi ia mendengarkan daftar lagu-lagu, dan kemudian berkomunikasi dengan dunia luar melalui ponsel atau laptop.
Satu-satunya orang yang tidak menimbulkan reaksi terhadap Joanna adalah kakak nomor duanya, yang merawatnya selama ini.
Joanna benar-benar tidak pernah meninggalkan kamarnya di lantai atas kecuali dalam keadaan darurat atau periksa ke dokter.
Namun bersama Scott, Joanna benar-benar merasa bahagia dan terhibur meski terpisah oleh jarak dan ruangan.
" Saya punya banyak kenikmatan dalam hidup saya, banyak berkat yang saya harus syukuri," katanya. " Dan itu mengingatkan saya untuk tidak menjadi egois dan membuat semuanya hanya tentang saya."
(Sah/Sumber: BBC)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas