Bos Twitter Kontrol Denyut Jantung Lewat Meditasi

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 11 Desember 2018 15:45
Bos Twitter Kontrol Denyut Jantung Lewat Meditasi
Ia selalu menjaga denyut jantungnya selalu dalam level normal dengan melakukan meditasi Vipassana.

Dream - Denyut jantung tinggi, identik dengan masalah kesehatan fisik dan psikologis. Artinya, jantung bekerja sangat keras untuk memompa darah.

Penyebabnya bisa banyak, antara lain tekanan darah tinggi, rasa cemas dan stres serta kebiasaan merokok.

Berbagai cara dilakukan banyak orang untuk menurunkan denyut jantung hingga dalam level normal.

Dikutip dari Hello Sehat, normalnya, denyut jantung orang dewasa 60-100 denyut per menit (BPM).

Jack Dorsey, CEO Twitter, sadar betul kalau denyut jantung menggambarkan kondisi fisik dan mental dan fisik secara keseluruhan. Ia selalu menjaga denyut jantungnya selalu dalam level normal dengan melakukan meditasi khusus yaitu Vipassana.

Dorsey bahkan sengaja 'mengasingkan' diri ke Myanmar untuk berguru langsung pada para ahli meditasi Vipassana. Dikutip dari Dhamma.org, teknik Vipassana salah satu teknik meditasi yang paling kuno dari India.

Ditemukan kembali oleh Buddha Gautama lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Diajarkan olehnya sebagai obat universal untuk penyakit universal. Bertujuan untuk pencabutan total dari kekotoran mental dan menghasilkan kebahagiaan tertinggi akan pembebasan penuh.(Sah)

1 dari 1 halaman

10 Hari Bermeditasi

Demi mendapat ketenangan batik dan fisik, untuk merayakan ulang tahunnya, Dorsey bermeditasi di Pyin Oo Lwin, Myanmar, selama 10 hari. Ia tinggal di pusat meditasi yang sangat sederhana.

Duduk selama berjam-jam dengan kaki menyilang setiap hari hingga 10 hari. Ada hari-hari di mana ia bermeditasi gua.

 

" Aku bangun pukul 4 pagi setiap hari lalu bermeditasi hingga pukul 9. Ada istirahat untuk sarapan, makan siang dan jalan kaki. Tak ada makan malam," ungkapnya di Twitter.

Usaha Dorsey tak sia-sia. Denyut jantungnya dalam kondisi istirahat turun secara signifikan.

" Denyut jantung saat istirahat konsisten di bawah 40 bpm (beats per minute)," ungkap Jack.

Seluruh pengalamannya melakukan meditasi selama 10 hari dibaginya di Twitter. Namun ia berpesan, meditasi Vipassana bukan untuk semua orang. Pasalnya dibutuhkan ketahan fisik dan mental untuk menjalaninya.

Beri Komentar