Dream - Dikatakan bahwa kebahagiaan itu menular dan sekarang para ilmuwan percaya. Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menemukan bahwa manusia dapat mendeteksi perasaan orang melalui bau badan, termasuk kebahagiaan.
Mereka menemukan bahwa bau yang dihasilkan oleh tubuh kita dapat mengirimkan sinyal kondisi perasaan kita kepada orang lain, sebuah fenomena yang dikenal sebagai chemosignalling.
Seperti dikutip dari Gulf News, Sabtu, 18 April 2015, Chemosignal bertindak sebagai media yang akan membuat manusia menjadi sinkron dengan orang lain secara emosional, di luar kesadaran mereka.
Sebelumnya chemosignalling dianggap hanya bisa menyampaikan perasaan takut dan jijik. Namun sedikit yang mengetahui bahwa chemosignalling juga bisa menularkan emosi positif. Hal ini disampaikan para peneliti dari Utrecht University di Belanda.
Untuk membuktikan temuannya, para peneliti mengumpulkan keringat sekelompok 'pengirim sinyal' yang dalam keadaan senang, takut, dan netral menggunakan bantalan yang ditempatkan di bawah ketiak mereka. Mereka diminta menonton klip video yang berbeda.
Bantalan tersebut kemudian dipotong, dimasukkan ke dalam botol, dan diberikan kepada sekelompok 'penerima' untuk diendus, dalam urutan acak.
Saat mengendus, mereka terhubung ke sebuah electromyograph, yang akan mengukur perbedaan paling kecil sekali pun dari aktivitas otot-otot wajah mereka.
" Paparan keringat dari pengirim bahagia menimbulkan ekspresi wajah bahagia dibanding keringat dari pengirim takut atau netral," tulis para peneliti dalam jurnal Psychological Science.
" Temuan kami menunjukkan bahwa tidak hanya perasaan negatif yang dapat ditransfer melalui bau, tetapi juga perasaan yang positif (kebahagiaan)."
Para peneliti menambahkan, kebahagiaan memberikan manfaat pada individu dalam beberapa hal. Kebahagiaan akan memperbaiki dampak merusak dari emosi negatif pada sistem kardiovaskular, neuroendokrin, dan kekebalan tubuh, serta memperluas inspirasi terkait ide-ide kreatif.
Manusia adalah makhluk sosial dengan kemampuan berbagi efek positif tersebut, tidak hanya dengan bantuan fisik seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan, tetapi juga indera penciuman.
Awal bulan ini para ilmuwan menemukan senyawa kimia yang dapat merangsang area otak yang bertanggung jawab untuk melepaskan hormon seks dalam otak perempuan.
Para peneliti telah lama memperdebatkan apakah manusia benar-benar dapat berkomunikasi melalui feromon, yakni sinyal kimia yang dikeluarkan oleh hewan untuk membantu menemukan pasangan. Namun para peneliti telah menemukan bahwa aroma Hedione menghasilkan pola aktivasi dalam jaringan hidung perempuan yang terhubung ke otak.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari