Ilustrasi. (foto: Dailymail)
Dream - Bukan toilet, melainkan tas tangan wanita yang memiliki kandungan bakteri paling banyak. Inilah hasil mengejutkan dari penelitian yang dilakukan di Jerman.
Salah satu tas yang paling menyimpan banyak bakteri adalah tas tangan yang berbahan kulit. Hasil penelitian di Jerman menyebutkan bahwa tas tangan wanita mengandung 10.000 lebih jenis bakteri aktif.
Mengapa tas tangan wanita menjadi sarang bakteri? Ini disebabkan tangan manusia menjadi media bakteri tersebut. Tas tangan selalu bersentuhan dengan tangan, yang baru menjamah apapun.
Ini baru bagian luarnya, belum lagi banyak wanita yang menjadikan tas sebagai 'tong sampah' mereka untuk membuang segala jenis barang bekas, seperti bungkus permen, tisu, sampai struk belanjaan.
Dilansir dari Dailymail, objek yang paling kotor di dalam tas wanita adalah botol krim yang sering digunakan.Bahkan lebih kotor dari bakteri yang ada di toilet duduk.
Peneliti menyarankan wanita harus sering membersihkan tas mereka untuk membunuh bakteri dan juga mencegah kontaminasi dari bakteri itu sendiri.
Yuk mulai rajin bersihkan tas kamu, sahabat dream.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati