Si Kecil Suka Gigit Kuku, Berbahayakah?

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 8 November 2016 18:02
Si Kecil Suka Gigit Kuku, Berbahayakah?
Ada hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan buruk ini.

Dream - Menggigit kuku jadi salah satu kebiasaan balita terlebih saat mereka sedang gugup. Kebiasaan seperti mengisap ibu jari, menggaruk hidung, memilin atau menarik rambut dan menggemeletukan gigi memang terjadi pada anak-anak.

Sejumlah kebiasaan tu sangat mungkin terus terjadi hingga dewasa jika tidak segera ditangani.

Balita yang biasa menggigit kuku bisa dipicu karena berbagai alasan. Mulai dari rasa ingin tahu, bosan, imitasi atau sudah menjadi kebiasaan. Balita juga biasanya suka merespon perasaan cemas saat berada di lingkungan baru dengan cara menggigiti kukunya.

Sebenarnya menggigit kuku tak perlu dikhawatirkan jika si anak melakukannya sesekali, secara tidak sadar, atau ketika stres menghadapi situasi tertentu. Gigit kuku seolah jadi cara mudah seorang anak meredekan stres.

Tapi jika terlalu sering dilakukan anak, ada cara yang bisa dilakukan oleh para orangtua. Cara ini direkomendasikan oleh Dawn Huebner, Ph.D., ahli perilaku dan penulis buku What to Do When Bad Habits Take Hold.

Hal pertama adalah jika si anak mulai menggigit kuku segera alihkan perhatiannya. Bisa dengan permainan, tontonan atau aktivitas fisik lain. Lalu pada jari yang sering digigiti tempelkan plester bergambar lucu atau warna-warni.

" Biasanya fokus anak jadi lebih tertarik pada plester yang menempel dan bukan mengigiti kuku," kata Huebner.

Menawarkan camilan juga bisa jadi cara untuk mencegahnya menggigit kuku. Aktivitas fisik seperti jumping jacks atau yoga juga dianjurkan untuk meredakan level stres anak dan pengalih perhatian.

Pada beberapa kasus, kebiasaan gigit kuku parah biasanya jadi tanda gangguan kecemasan. Berkonsultasilah dengan psikolog anak jika kebiasaan menggigit kuku sudah melukai kukunya hingga luka parah, disertai emosi anak yang tak stabil atau sulit tidur.

(Sumber: Baby Center)

Beri Komentar