Takut Panik, Kata Ebola Dilarang Disebut di New York

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 17 Oktober 2014 13:30
Takut Panik, Kata Ebola Dilarang Disebut di New York
Memo tertulis disampaikan pejabat pemadam kebakaran New York ketika membawa pasien diduga terjangkit Ebola.

Dream - Kecemasan tengah melanda penduduk Amerika Serikat, khususnya New York. Meninggalnya satu orang warga Dallas dan tertularnya dua orang perawat membuat Ebola menjadi ketakutan baru penduduk negara tersebut.

Saking cemasnya, petugas pemadam kebakaran New York (Fire Department New York/FDNY) dilarang keras menyebut kata Ebola dalam saluran radionya.

Mengutip laporan nypost.com, Jumat, 17 Oktober 2014, memo tertulis FDNY menginstruksikan personilnya untuk menggunakan istilah yang lebih jelas ketika membahas penyakit mematikan.

Tindakan ekstra hati-hati ini dilakukan di tengah kepanikan Ebola yang dikhawatirkan menjadi pandemi global.

" Pengirim pesan diimbau tak mengirimkan pesan radio yang mengandung kata-kata Ebola atau istilah terkait," ujar seorang penasihat yang dikutip The Post.

Pengirim pesan diimbau menggunakan kata-kata kode F/T atau Fever/Travel (demam/travel) untuk mengindikasikan bahwa penelepon 911 mengidap deman dan memiliki sejarah perjalanan ke Afrika Barat.

Seorang sumber mengatakan, perintah ini dikeluarkan untuk meminimalkan ketakutan penduduk kota. Apalagi saluran radio darurat saat ini terus dipantau masyarakat sipil dan media.

" Seperti Anda tak boleh mengatakan bom di dalam pesawat, Anda juga dilarang menyebut Ebola," kata sumber tersebut.

Kembali ke tahun 80 dan 90-an, seluruh dunia juga bersikap ekstra hati-hati ketika menyebut seseorang terjangkit AIDS. " Kala itu kita juga dilarang menyebut AIDS," ujarnya.

Di AS, virus Ebola setidaknya sudah menewaskan satu orang penduduk Dallas. Sementara dua orang perawat dikabarkan dalam perawatan intensif setelah kontak dengan penderita Ebola. Padahal perawat tersebut sudah melakukan langkah antisipatif.

Beri Komentar