Cerita Mantan Anak Punk yang Tunaikan Haji Bersama Ibunya Tahun Ini

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 7 Juni 2022 10:10
Cerita Mantan Anak Punk yang Tunaikan Haji Bersama Ibunya Tahun Ini
Inilah cerita kebanggaan mantan anak punk yang bisa menunaikan haji tahun ini.

Dream - Ini kisah Fatchul Supriyanto, mantan anak punk yang tak menyangka bisa menjadi bagian rombongan jemaah haji musim 1443 H/2022 M. 

Pria kelahiran Lamongan itu dapat menunaikan rukun Islam kelima bersama sang ibu dalam kelompok terbang (kloter) 3 melalui Embarkasi Surabaya. Fatchul menjadi ahli waris pengganti haji bapaknya yang telah meninggal dunia setahun lalu.

Diceritakan kepada tim liputan Humas PPIH Embarkasi Surabaya, bagi Fatchul, berangkat haji menjadi cambukan besar untuk bisa berubah lebih baik dalam hal ibadah maupun muamalah dan lainnya.

Sejak dinyatakan sebagai ahli waris pengganti haji, pemuda berusia 33 tahun itu mulai mencari Kyai dan gus dari pesantren di daerah Kediri. Katanya untuk memberinya semangat.

Salah satunya ada Gus Rofik Kediri yang memotivasi dirinya dengan kalimat, " Lebih baik menjadi mantan preman, daripada menjadi mantan ustad" .

1 dari 2 halaman

Melakukan ibadah haji, membuatnya teringat kembali akan bayang-bayang dosa di masa muda. Hal ini juga sempat menjadi ketakutan dalam dirinya. Namun semua itu luruh dengan niatnya yang ingin berubah.

" Ya, sempat takut katanya ada balasan pas di Mekkah, tapi ya kalau niat kita ingin berubah menjadi baik, kenapa tidak," ujar Fatchul.

Anak sulung dari dua bersaudara ini kini berprofesi sebagai anggota TNI AD yang berdinas di Kabupaten Kediri. Di masa mudanya dia pernah menjadi anak punk yang ada di wilayahnya.

" Namanya juga usia muda, saya ingin mencari jati diri. Saya ikut bergabung dengan anak punk. Jadi salah pergaulan," ungkap Fatchul.

Kehidupannya menjadi anak punk di luar sepengetahuan orangtuanya. Baginya, pantang membuat bapak ibu yang ia sayangi merasa sedih dengan kehidupan yang ia jalani saat itu.

" Waktu itu, bapak ibu saya tidak tahu dengan kehidupan yang saya jalani. Apalagi bapak saya pas jadi TKI di Malaysia," ungkap Fatchul.

2 dari 2 halaman

Meskipun begitu, dia bersyukur tidak terjerumus terlalu jauh. Fatchul mengungkap, dirinya dulu tidak sampai menindik, mentato bagian tubuhnya, apalagi mencicipi narkoba.

Namun menghabiskan masa muda bersama teman punk, membuat kehidupan lelaki yang baru 2 tahun melepas masa lajangnya itu berdampak negatif.

" Kalau minum minuman keras sudah biasa, ninggalin sholat ya sudah biasa, namanya juga ikut pergaulan yang ada," ungkapnya.

Walupun demikian, jemaah haji yang berangkat bersama ibu tercintanya ini pantang meninggalkan sholat Jumat.

" Satu kali pun saya ga pernah meninggalkan sholat Jumat, karena itu harga diri seorang laki-laki," ujarnya.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar