Sumber: Kemenag.go.id
Dream - Bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji di Rumah Allah SWT (Baitullah) merupakan impian semua muslim dan muslimah di dunia. Pengalaman religi selama sekitar sebulan itu meninggalkan kesan yang takkan terlupakan sepanjang masa.
Namun keinginan berhaji tak semudah membalik telapak tangan. Selain kemampuan finansial, kini semua calon jemaah haji harus menunggu antrean untuk bisa diberangkatkan mengingat jumlah peminat yang mencapai ratusan bahkan jutaan orang.
Alhasil, banyak calon jemaah yang baru mendapat giliran berkunjung ke Kabah dan Masjid Nabawi untuk menunaikan serangkaian ibadah haji di usia senja.
Seperti yang dialami oleh Nuraini binti Ibrahim, nenek berusia 68 tahun yang berangkat haji setelah menunggu gilirannya lebih dari satu dekade.
Nenek pensiunan guru SD ini terkesima ketika pertama kali melihat secara langsung bangunan Kabah yang menjadi kiblat sholat umat Islam seluruh dunia tepat. Dia harus menunggu 12 tahun untuk bisa menyaksikan bangunan suci tersebut di depan matanya.
" Ya Allah, (saya) bersyukur atas nikmat dari-Mu," serunya saat ditemui di Hotel al-Kiswah, kawasan Jarwal, Makkah, Arab Saudi, Sabtu, 3 Juni 2023.
Mendaftar haji sejak 2011, Nuraini merasa lega setelah ditetapkan sebagai calon jemaah haji tahun 2023.
Awalnya, Nuraini sempat pesimistis tidak bisa berangkat haji mengingat usianya yang kian sepuh. Ia khawatir usianya takkan sampai ketika gilirannya berangkat ke Tanah Suci telah datang.
" Terima kasih Pak Menteri (Menteri Agama), kami telah dipanggil. Berkat dukungan Pak Menteri, kami yang lansia dapat dipanggil (untuk berhaji). Subhanallah," ujar Nuraini penuh haru.
Namun siapa sangka, tubuh tua Nuraini mampu berdesakkan dengan ribuan jamaah lain, dan berhasil mengelilingi Ka'bah tujuh kali tanpa skuter dan kursi roda.
Bahkan semangat nenek ini membuatnya tidak puas, ia rela menambah satu putaran tawaf demi bisa mencium hajar aswad.
" Syahdu rasanya, tolong hamba-Mu, ya Allah," ujar Nuraini menceritakan dirinya berhasil mencium Hajar Aswad usai tawaf.
Meski begitu, kebahagiaan Nuraini seketika berubah menjadi rasa was-was sebab ia terpisah dari rombongannya.
Usai beribadah, nenek asal Kabupaten Langsa, Aceh, ini keluar Masjidil Haram dari pintu berbeda dan naik bus dengan jurusan berbeda pula.
Akibatnya, ia bersama dua orang lainnya tersesat ke Sektor 10 di kawasan Misfalah, yang mestinya ke Sektor 8 di kawasan Jarwal, tempat jamaah haji Embarkasi Aceh (BTJ) menginap.
Beruntung, Nuraini bertemu Azmiadi, petugas haji Indonesia yang juga berasal dari Aceh. Cerita " kepanikan" pun berakhir.
" Dia ketemu petugas diarahkan ke Misfalah tanpa sengaja ketemu, berarti ditakdirkan. Kalau enggak gitu, mungkin kami enggak ketemu. Ini sudah qadarullah," ujar Azmadi, petugas Layanan Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi.
Kemudian, Azmiadi segera menenangkan Nuraini dan mengantarkannya ke pemondokan untuk bergabung dengan rombongannya.
Sumber: Kemenag.go.id
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia