Teman Curhat Ingin Bunuh Diri? Segera Lakukan Ini

Reporter : Mutia Nugraheni
Sabtu, 13 Juli 2019 12:01
Teman Curhat Ingin Bunuh Diri? Segera Lakukan Ini
"Secara umum, proses seseorang melakukan bunuh diri cukup panjang".

Dream - Kasus bunuh diri tentu jadi tragedi yang sangat memilukan. Terutama bagi keluarga terdekat dan para kerabat.

Banyak faktor yang membuat seseorang memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Kondisi kejiwaan yang tidak sehat, masalah yang begitu besar hingga tak ada pertolongan dari orang di sekitarnya.

Pemikiran untuk bunuh diri tidak muncul begitu saja. Sebelumnya melalui proses panjang dan kompleks.

" Secara umum, proses seseorang melakukan bunuh diri cukup panjang. Mulai dari pemikirannya, perencanaannya, detail-detailnya hingga percobaannya," kata Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 11 Juli 2019 lalu.

1 dari 7 halaman

Segera Ajak ke Psikiater

Lalu bagaimana jika kerabat atau saudara ada yang kita ketahui memiliki kecenderungan atau keinginan untuk bunuh diri? Jangan hanya diam dan meminta banyak berdoa. Segera bawa ia ke psikiater untuk berkonsultasi.

Stress Mempengaruhi Kualitas Tidur?

" Jadi kalau misalnya ada yang datang ke kita untuk curhat masalah, dan mengatakan dia mau melakukan bunuh diri, jangan takut untuk membawanya ke psikiater atau psikolog," ujarnya. 

Diakui Nova, persepsi masyarakat saat melihat pasien psikiater memang masih mengkhawatirkan. Sepanjang pengalamannya, dia melihat masih banyak orang yang nyinyir saat melihat orang di ruangan kejiwaan. 

Namun Nova mengingatkan agar masyarakat tak takur dengan persepsi tersebut.

" Jadi gak usah takut," lanjut nova.

Empati adalah kunci untuk mencegah seseorang melakukan bunuh diri. Penanganan profesional dari psikolog atau psikiater sangat penting. Dengan konseling, terapi dan pengobatan yang tepat, keinginan untuk bunuh diri tersebut bisa ditekan bahkan dihilangkan.

(Sah, Laporan Vika Novianti Umar)

2 dari 7 halaman

Benarkah Wanita Lebih Stres dari Pria?

Dream - Pria, waspada dan berpikir dahulu sebelum menyampaikan komentar pada wanita. Apalagi jika kalian mengomentari dengan kata-kata nyinyir.

Menurut sebuah studi Physiological Society di Inggris, sulit menjadi seorang wanita di dunia saat ini.

Stres

Sederhananya, wanita begitu sibuk berganti peran antara pekerjaan dan keluarga, hingga mereka sering merasa sulit untuk menemukan waktu bagi diri mereka sendiri.

Temuan dari laporan ini menunjukkan fakta wanita cenderung memiliki tingkat stres 13 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

3 dari 7 halaman

Mengurus Banyak Keperluan

Diketahui, beban mengurus keperluan rumah sampai mengasuh anak jadi dua faktor dari banyaknya faktor timbulnya stres pada wanita.

shutterstock

Ditambah dengan adanya sistem limbik di otak yang mampu mengendalikan emosi dan memori sangat aktif membuat mereka sulit melupakan kejadian buruk atau melepaskan emosi negatif.

Berbeda dengan wanita, kaum pria justru lebih cepat melupakan kejadian-kejadian buruk yang terjadi padanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal ini, Sahabat Dream perlu lakukan hal-hal berikut seperti dilansir Times of India:

1. Jangan pendam rasa itu sendiri saja, mulai meminta bantuan sebagai sandaran berkeluh kesah atau sekadar cerita baik orang rumah maupun tempat kerja

2. Ingatlah untuk menjaga diri kamu terlebih dahulu. Nggak ada salahnya untuk cuti kerja sehari untuk pijat dan santai.

3. Jangan ragu infokan ke keluarga inti seperti orang tua, suami, kakak, adik, atau anak agar 'me time' kamu tidak terganggu.

4. Luangkan waktu untuk lebih mencintai diri sendiri.

(ism, Laporan: Alfi Salima Puteri)

4 dari 7 halaman

3 Cara Menghilangkan Stres yang Gampang Dilakukan

Dream - Stres menjadi salah satu acaman kesehatan mental bagi sebagian orang yang tinggal di kota besar. Tekanan dari berbagai aspek kehidupan menuntut manusia harus mampu mengontrol emosi dan tingkat stres mereka.

Di zaman yang serba cepat dengan rundungan informasi di berbagai platform media, dapat meningkatkan tingkat stres seseorang.

Ditambah lagi dengan beban pekerjaan, kemacetan dan berbagai urusan lain yang dapat meningkatkan hormon stres dalam tubuh secara pesat.

Stress Mempengaruhi Kualitas Tidur?


Ada dua hormon yang dapat memicu terjadinya stres, yaitu Korsitol dan Adrenalin. Apabila kedua hormon ini mengalami peningkatan, tubuh akan memberi respons stres dengan gejala seperti, frustasi, badan mudah lemas, mudah merasa pusing, bingung, dan berbagai gejala kegelisahan lainnya.

Sebenarnya, untuk menurunkan hormon Korsitol dan Adrenaline dalam tubuh, tidak perlu sampai mengonsumsi obat penenang atau semacamnya, karena lebih berisiko.

Beda individu, berbeda pula caranya dalam mengatasi stres. Namun, ada cara mudah dan efektif dalam mengurangi stres yang bisa dilakukan oleh siapa saja, seperti:

5 dari 7 halaman

Menghilangkan Stres dengan Permen Karet

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Andrew Scholey, dari Swinburne University Melbourne, mengunyah permen karet dapat mengurangi tingkat korsitol di saliva, sehingga dapat mengurangi tingkat stres.

Sering Kunyah Permen Karet, Bentuk Wajah Gadis Ini Berubah



Namun, ada hal yang perlu diingat, bahwa mengunyah permen karet terlalu sering dapat berdampak buruh bagi rahang dan kelelahan otot. Kunyahlah permen karet ketika merasa gelisah atau stres, ya.

6 dari 7 halaman

Menghilangkan Stres dengan Musik

Cara mudah mengurangi stres lainnya, yaitu dengan mendengarkan musik, terutama musik yang memiliki irama lambat.

Jenis musik lambat dapat memeperlambat denyut nadi dan detak jantung, sehingga menimbulkan suasana tenang.

Musik



Selain dengan mendengarkan musik, berkaraoke di malam hari juga dapat mengurangi stres, lho.

Tapi jangan karaoke di rumah tengah malam, karena sudah ada tempat hiburan khusus untuk berkaraoke bersama keluarga atau teman, sendiri juga boleh.

7 dari 7 halaman

Menghilangkan Stres dengan Beribadah

Selain dua hal duniawi di atas, beribadah menjadi pilihan berpahala dalam mengurangi stres.

Ketika beribadah, manusia cenderung bermeditasi, mencari ketenangan dalam doa. Sehingga, hormon penyebab stres akan menurun seiring dengan ketenangan yang didapatkan dari beribadah.

Pesantren Ini Wajibkan Santri Salat Tahajud dan Duha



Lebih-lebih saat Ramadan seperti ini, memperbanyak ibadah menjadi aktivitas yang syarat manfaat dan dapat meningkatkan keimanan.

Beri Komentar