Berolahraga. (Source: Shutterstock)
Dream - Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) seringkali dikaitkan dengan gangguan sistem reproduksi. Namun sebenarnya dampak dari PCOS pada orang yang mengidapnya bisa menyerang berbagai hal dan salah satunya proses penurunan berat badan.
Wanita yang mengidap PCOS cenderung lebih sulit menurunkan berat badan meski telah berolahraga dan menjalani pola hidup sehat. Dalam beberapa kasus, pasien PCOS juga dikabarkan mengalami resistensi kadar insuli yang sangat berpengaruh pada nafsu makan.
Resistensi kadar insulin pada pengidap PCOS bisa sangat berbahaya jika pasien sangat menyukai makanan manis dan kesulitan menghindarinya.
Namun jika ingin mencoba menurunkan berat badan secara optimal dengan melakukan beberapa kebiasaan, berikut tips dari Ahli Gizi @pcos.weightloss.
Foto: Shutterstock
Isi perut dengan minimal 30 gram protein setiap hari untuk menjaga keseimbangan metabolisme serta membuatmu lebih berenergi dan tidak mudah lapar seharian.
Kamu bisa mengonsumsi alpukat, telur rebus, serta sumber protein lainnya sebelum berkegiatan.
Latih otot tubuh untuk meningkatkan metabolisme dan mempermudah penurunan berat badan. Berolahraga yang ditujukan untuk mengencangkan atau melatih otot akan membuat lemak lebih mudah terbakar.
Bila perlu, konsumsi suplemen atau multivitamin yang mampu memenuhi kekurangan nutrisi harian. Konsultasikan pilihan suplemen yang tepat dengan dokter agar nutrisimu benar-benar terpenuhi.
Lihat postingan ini di Instagram
Dream - Di awal pandemi Covid-19, masyarakat diharuskan melakukan aktivitas di rumah saja. Hal inilah yang membuat gaya hidup masyarakat berubah yang tadinya banyak aktivitas, menjadi lebih banyak berdiam diri.
“ Selama pandemi kita cenderung sedentery dan cenderung duduk, akhirnya muncul masalah peningkatan berat badan berlebih. Banyak pasien saya 2 tahun ini naik 15 hingga 20 kilo,” jelas Christopher Andrian, Dokter Spesialis Gizi, pada acara peluncuran Breadwinner, Kamis 15 September 2022.
Peningkatan berat badan yang berlebih memungkinkan terjadinya obesitas jika bobot tubuh sudah lebih dari batas normal. Kelebihan berat badan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
“ Obesitas punya beragam komplikasi nantinya, seperti gula, asam urat, kolesterol. Jadi kalau gaya hidup harus sehat dan makanan harus diatur,” tambah Christopher.
Untuk menghindari obesitas, banyak orang yang melakukan diet. Namun karena kurangnya edukasi, mereka melakukan diet yang salah dimana bisa menyebabkan tubuh kekurangan gizi.
“ Diet itu banyak yang mengira mengurangi makan, padahal sebenarnya diet itu adalah asupan makanan itu sendiri dengan pola makan yang sesuai dengan diri sendiri,” jelas Christopher.
Diet ini tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek. Jadi harus terus dilakukan agar tetap sehat dan makan terkontrol.
“ Diet yang sehat itu agar tahu bagaimana pola makan untuk diri kita sendiri, jadi gak bisa short term. Kalau misal udah turun berat badannya, terus pola makan jangan balik lagi? Kan tidak. Kita harus pastikan imun kita baik, banyak diet populer malah jadi boomerang bagi tubuh sendiri,” tambah Christopher.
Membangun kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui gaya hidup. Jadi bukan melakukan “ diet ekstrem” melainkan mengatur pola makan yang sehat. Sebab hasil diet hanya akan bertahan sementara, jika tidak diimbangi dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat. Pengetahuan inilah yang ingin disampaikan Breadwinner melalui kampanye winning mindset dan building balanced habits.
Jangan mengombinasikan dua karbohidrat dalam satu waktu makan. Karena double dan triple karbo yang kita konsumsi akan menjadi sedentary kalori yang jadi lemak di tubuh kita.
“ Kenapa karbohidrat jadi bad reputation, karena 70 persen makanan di indonesia karbohidrat. Yang jadi masalah kita makan nasi pakai apa, misal makan nasi, bakwan, kentang balado, kerupuk, ini lebih banyak karbonya,” tambah Christopher.
Bahkan terkadang masyarakat Indonesia menganggap harus makan nasi setiap siang dan malam. Padahal sumber karbohidrat sangatlah beragam.
“ Selama ini roti tawar seringkali dianggap sebagai niche product atau bakery product saja untuk snack. Padahal di luar dari kebiasaan tersebut, roti tawar sebenarnya merupakan sumber karbohidrat yang bagus bagi tubuh untuk makanan pokok sehari-hari,” jelas Talita Setyadi, Founder & CEO Breadwinner dan Beau Bakery.
Menyediakan karbohidrat yang juga memiliki vitamin dan mineral Breadwinner menghadirkan roti tawar yang bisa digunakan sebagai sumber karbohidrat yang bagus bagi tubuh untuk makanan pokok sehari-hari.
Breadwinner tersedia dalam beberapa varian, di antaranya milky white, wholemeal, multigrain, dan honey oat tanpa bahan pewarna dan pengawet.
“ Kami melakukan beberapa kali proses development produk yang cukup memakan waktu. Kurang lebih selama setahun, dengan 2-3 kali tes laboratorium. Perjalanan panjang ini dilakukan karena Beau Bakery ingin menciptakan produk lain yang lebih lezat dan bergizi bagi masyarakat,” tambah Talita Setyadi.
Dr. Christopher pun menambahkan kombinasi yang sehat kala makan roti.
“ Jadi kalau makan roti, gabungkan dengan sumber protein seperti telur atau jamur. Lalu gunakan lemak yang sehat seperti alpukat untuk pengganti butter. Dan bisa masukan sayuran,” tambahnya.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?