3 Syarat Penting Jadikan ASI sebagai Kontrasepsi Alami

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 2 Agustus 2019 10:36
3 Syarat Penting Jadikan ASI sebagai Kontrasepsi Alami
Bukan hanya aman bagi ibu, tentunya lebih praktis dan bebas biaya.

Dream - Pemberian air susu ibu (ASI) tentunya sangat bermanfaat bagi buah hati. Untuk itu, para ibu sangat dianjurkan untuk menyusui anak-anaknya hingga dua tahun.

Tak hanya itu, pemberian ASI juga memiliki manfaat lain, yaitu kontrasepsi alami. Bagi pasangan yang membuat perencanaan kehamilan, memberikan ASI secara eksklusif bisa dilakukan untuk menunda kehamilan.

Bukan hanya aman bagi ibu, tentunya lebih praktis dan bebas biaya. Namun, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin menjadikan pemberian ASI dijadikan kontrasepsi alami.

" Menyusui memang dapat menjadi KB alami apabila memenuhi tiga kriteria," kata dr. Ameetha, seorang konselor laktasi, dalam acara bincang-bincang bersama Lactaboost di Jakarta, 1 Agustus 2019.

Tentu Sahabat Dream penasaran apa saja saja syarat-syaratnya. Yuk, simak secara detail tiga syarat tersebut.

1 dari 5 halaman

1. Menyusui secara eksklusif

Menyusui

Artinya ibu hanya memberikan ASI saja pada bayinya selama 6 bulan. Tidak memberikan susu formula atau makanan tambahan lainnya. Dengan memberikan ASI eksklusif, tubuh ibu akan terus memproduksi ASI yang menghambat kesuburan.

2 dari 5 halaman

2. Bayi berumur kurang dari 6 bulan

Trik Nyaman Menyusui di Ruang Publik


ASI dijadikan kontrasepsi alami, cukup efektif saat bayi masih berusia di bawah enam bulan. Memasuki usia 6 bulan ke atas, bayi akan diberikan makanan tambahan dan akan berdampak pada produksi ASI dan hormon ibu. Efektivitasnya akan menurun sebagai kontrasepsi alami.

3 dari 5 halaman

3. Ibu belum menstruasi

Menyusui

Pastikan juga setelah melahirkan ibu belum kembali menstruasi. Jika sudah menstruasi pertanda kalau ibu sudah masuk masa subur dan bisa hamil kapan saja meskipun menyusui.

" Jika ingin menunda dengan efektif, lebih baik gunakan kontrasepsi lain setelah melahirkan atau bisa juga segera setelah berakhirnya masa nifas," ujar dr. Ameetha.

4 dari 5 halaman

Konsep Lactational Amenorrhea

ASI sebagai kontrasepsi alami karena ibu menyusui kadar hormon prolaktinnya sangat tinggi. Hormon tersebut berperan menekan pelepasan hormon yang mematangkan dan menyuburkan sel telur. Termasuk menghambat membentuk lapisan rahim untuk memelihara sel telur yang subur.

Saat hormon tersebut tinggi, maka haid akan tertunda. Penundaan haid saat menyusui disebut amenore laktasi (lactational amenorrhea – LAM). Kondisi tersebut membuat ibu yang menyusui bayi hingga beberapa bulan dalam kondisi tidak subur.


Laporan Vika Novianti Umar

5 dari 5 halaman

Catat, Durasi Ideal Ibu Menyusui Si Kecil

 Dream - Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi krusial dalam tumbuh kembang anak. Bayi tidak boleh absen menyusui dalam kurun waktu enam bulan. Selebihnya, ASI dapat dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.

Demi keberhasilan pemberian ASI eksklusif, penting untuk menyusui sesuai kebutuhan si kecil. Tepat secara waktu dan durasi. Nah, banyak ibu bertanya-tanya berapa lama sebaiknya waktu menyusui si kecil. Jangan terlalu singkat.

Tetap Nyaman Menyusui Saat Produksi ASI Berlebih

" Jangan menyusui hanya dalam waktu 5 menit saja. Lakukan selama 15-20 menit pada masing-masing payudara," kata Asih Setiarini, Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut Asih, cairan ASI yang kaya akan lemak hanya akan keluar pada menit-menit terakhir. Cairan ini disebut dengan hindmilk dan baru muncul setelah foremilk habis.

" Menyusui idealnya dilakukan sebanyak 10-12 kali dalam sehari dengan rentang waktu 2 jam sekali," imbuhnya.

Perhatikan juga bahasa tubuh bayi saat haus. Bayi biasanya menunjukkan tanda-tanda gelisah, menangis, atau mulut dan lidah yang melakukan gerakan mengisap jika ingin minum ASI.

Perlu diingat bahwa komponen terbesar pembentuk otak bayi adalah lemak. Oleh karena itu, pastikan si kecil mendapat asupan lemak dari ASI agar terhindar dari stunting dan penyakit gizi lainnya.

Jangan lupa melengkapi asupan gizi seimbang dengan memberi makanan pendamping ASI (MPASI) ketika bayi berusia 6 bulan atau sudah mampu duduk tegak dan menelan. Gunakan kombinasi lengkap mulai dari karbohidrat, protein nabati dan hewani, serta sayuran dan buah-buahan.

Beri Komentar