Source: Pexels.com
Dream - Pandemi Covid-19 membuat semua orang diminta bekerja di rumah. Di awal anjuran itu dikeluarkaan, kamu mungkin termasuk kalangan yang bahagia karena tak perlu menghabiskan waktu berangkat atau pulang kerja.
Belum lagi kamu membayangkan keuntungan yang didapat dari uang yang bisa dihemat karena tak harus mengisi bahan bakar kendaraan, membeli makan siang, atau hangout bersama teman.
Tapi saat sudah menjalani Work from Home selama dua pekan, bekerja dari rumah ternyata tak sepenuhnya menyenangkan. Kamu mulai dilanda bosan menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah.
Dilansir dari Times of India, berikut alasan mengapa kamu tidak nyaman ketika bekerja di rumah.
Keseharianmu bisa berubah ketika bekerja di rumah. Waktu tidurmu dikontrol oleh ritme sirkadial, yaitu sistem yang mengatur respons tubuh setiap waktu.
Ritme sirkadial bekerja mengikuti kebiasaan sehari-hari. Jika kebiasaanmu berubah, ritme sirkadial akan terganggu.
Orang bekerja lebih lama di rumah karena tidak ada perbedaan antara ruang kerja dan rumah. Tidak ada perbedaan di antara ruang pribadi dan pekerjaan. Ini berpengaruh besar pada energimu.
Bekerja di tempat tidur akan membuatmu lebih segar di tempat tidur dan sulfit merasa mengantuk. Untuk bisa merasa mengantuk, hindari menghabiskan waktu di tempat tidur.
Pandemi membuat semua orang cemas dengan kondisi kesehatan tubuh. Hal ini dapat membuatmu merasa lelah secara fisik maupun psikis selama bekerja di rumah.
Physical distancing membuatmu lebih banyak menghabiskan waktu melihat media sosial. Ini akan membuatmu lebih lelah. Cahaya biru dari gawai bisa mengganggu ritme sirkadial sertanejai membuat tubuhmu sulit membedakan siang dan malam.
(Sumber: Times of India)
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini