Butir-Butir Pasir Di Laur/Dream.co.id-Shania Suha
Dream - Drama atau sandiwara radio sempat jadi hiburan yang populer pada tahun 1970-1980an di Indonesia.
Untuk generasi muda saat ini, mungkin kurang familiar dengan sandiwara radio. Meski saat ini hiburan lewat suara sebut saja podcast tengah booming, namun ada perbedaan sedikit dengan sandiwara radio yang dimaksud.
Lalu apa sandiwara radio itu?
Sandiwara radio merupakan sebuah pertunjukkan drama yang murni mengandalkan suara, dialog, musik serta efek suara yang mampu memberikan pesan pada pendengar sehingga mereka mampu membayangkan adegan tiap adegan cerita di sandiwara radio tersebut.
Buat Sahabat Dream yang ingin merasakan hiburan ala generasi 80an dengan menikmati sandiwara radio. WeTV Indonesia bersama Verona Pictures mengadaptasi sandiwara radio fenomenal ‘Butir-Butir Pasir di Laut’, menjadi sebuah drama seri.
Sandiwara radio “ Butir-Butir Pasir di Laut” sudah familiar bagi pendengar radio, khususnya pecinta RRI. Disiarkan mulai dari 22 Febuari 1972, sandiwara radio ini dulu diproduksi lebih dari 5.700 episode.
Drama seri yang diadaptasi dari sandiwara radio ini, diproduseri Titin Suryani dengan Co-Producer Dwi Ilalang, dan akan mulai tayang di WeTV dan Iflix pada 8 April 2021.
Tayangan ini tidak hanya diharapkan dapat mengobati rasa rindu pendengar pada masanya, namun juga dapat merangkul penonton yang lebih luas lagi, termasuk para generasi muda yang tidak lepas dari digital.
“ Kami sangat bangga dengan adanya WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut tersebut hadir di WeTV, dan akan menjadi perdana dari WeTV Sinetron, di mana WeTV ingin merangkul sejarah panjang sinetron Indonesia," ungkap Lesley Simpson, Country Manager WetV dan iflix Indonesia, dalam Konferensi Pres, Jakarta, Selasa, 6 April 2021 kemarin.
" Tidak ada yang lebih baik dari kesempatan untuk bekerja sama dengan Verona dalam sebuah IP yang telah ada di hati semua orang Indonesia sejak tahun 1970-an melalui RRI. Selain itu, WeTV berkomitmen mendukung perfilman tanah air dengan berbagai konten lokal. Kami berharap WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut bisa diterima oleh masyarakat Indonesia," jelasnya.

Verona Pictures mempercayakan Stanley Fernando dan Wahid Setyanto untuk menyutradarai drama WeTV Sinetron ‘Butir-Butir Pasir di Laut’, dengan latar lokasi di Pangandaran, Merak, kawasan Puncak, Jakarta.
Dibintangi Tyas Mirasih, Andrew Andika, Bastian Steel, Faradina Tika, dan Jessica Shaina, WeTV memiliki harapan sinetron ini dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai generasi.
“ Sandiwara radio 'Butir-Butir Pasir di Laut' merupakan serial yang sangat populer pada masanya, Verona Pictures ingin membawa kembali nostalgia tersebut ke dalam format kekinian dengan media digital,” jelas Titin Suryani, Direktur Utama PT Verona Indah Pictures.

Menjalani peran sebagai dokter, Tyas Mirasih mengaku tertantang saat ditawari peran di sinetron perdana yang tayang di WeTV ini.
“ Saat pertama kali mendapat tawaran sinetron ini, dan saya tahu bahwa ini merupakan sandiwara radio yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang pada masanya."
Tyas mengaku selama berkarie tidak pernah berperan sebagai dokter. Dan itu jadi tantangan tersendirinya untuknya. Selain itu, hal lain yang menantang adalah Tyas harus beradegan mesra dengan Bastian Steel yang usianya terpaut jauh. Apalagi, mereka harus saling jatuh cinta.
" Dia bertemu pemuda di sana dan dia jatuh cinta sama pemuda ini (Bastian) jadi cinta beda usia," sambungnya.
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari