Penampakan Black Hole Di Depan Awan Magellan Raksasa, Satelit Galaksi Bima Sakti. (Foto: Wikimedia)
Dream - Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan kemampuan mengerikan dari lubang hitam atau black hole saat menelan bintang.
Para ahli Jerman di Institut Max Planck untuk Astrofisika berhasil membuat sebuah simulasi tentang lubang hitam tersebut.
Ternyata hanya melalui gravitasinya saja, lubang hitam mampu meregangkan, mendistorsi, dan mengacaukan bintang-bintang itu.
Bahkan dalam beberapa kasus lubang hitam mampu mengurai bintang-bintang berukuran raksasa menjadi semburan gas dari jarak sangat jauh.
Lubang hitam adalah ruang waktu sangat gelap di ruang angkasa yang memiliki tarikan gravitasi begitu kuat hingga cahaya pun tertelan olehnya.
Karena lubang hitam tidak terlihat, peralatan luar angkasa dengan teknologi khusus diciptakan untuk membantu para astronom menemukan kekuatan alam ini di alam semesta.
Namun dengan simulasi yang dipimpin ahli astrofisika Taeho Ryu, para astronom sangat terbantu dalam memahami 'makhluk' raksasa yang tak terlihat ini.
Terlihat dalam simulasi delapan bintang dengan ukuran dan kepadatan berbeda menuju lubang hitam. Kekosongan maya ini menarik bintang-bintang yang memiliki massa 1 juta kali massa matahari.
Ukuran bintang-bintang itu bervariasi dari sepersepuluh massa matahari hingga 10 kali massanya, dan masing-masing berinteraksi secara berbeda dengan gravitasi lubang hitam.
Bintang-bintang itu mengikuti lintasan berbentuk U yang membawa mereka sedekat 24 juta mil (38.624.256 kilometer) jauhnya dari lubang hitam. Hanya dengan jarak sedemikian 'jauh' itu, tarikan gravitasi black hole sudah terasa sangat kuat.
Hal itu terbukti ketika beberapa bintang benar-benar terurai dan tidak dapat terbentuk kembali secara utuh begitu mereka menjauh dari lubang hitam.
Namun, sebagian yang lainnya bisa kembali ke bentuk semula meski sempat terurai sebentar begitu gravitasi mereka sendiri mulai mendominasi saat menjauh dari lubang hitam.
Kemampuan beberapa bintang hingga bisa sedikit bereformasi kembali bergantung pada massa bintang, terutama kekuatan pada kerapatan internal mereka.
Tim menemukan faktor lain yang memengaruhi bintang dan kemampuan mereka untuk mempertahankan atau mendapatkan kembali bentuknya. Salah satunya massa lubang hitam yang berbeda dan berbagai cara bintang-bintang itu mendekatinya.
Setiap faktor memiliki efek yang berbeda pada apa yang disebut astronom sebagai peristiwa 'gangguan pasang surut' atau robeknya bintang-bintang menjadi semburan gas.
Simulasi ini adalah yang pertama kali dilakukan yang menggabungkan efek teori relativitas umum Einstein dengan bintang yang memiliki struktur internal yang realistis.
Simulasi virtual seperti ini membantu para astronom mendapatkan pemahaman lebih lanjut dan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana interaksi bencana ini terjadi di seluruh alam semesta.
Sumber: Popsci
Clean Look Kerudung Segi Empat untuk Acara Formal
Ibu Sedang Sholat dan Bayi Menangis, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Pilihan Warna Kerudung yang Bisa Beri Kesan Wajah Lebih Cerah
Coba Style Pashmina Instan yang Bikin Tampilan Sangat Anggun
5 Doa Menghadapi Ujian Agar Diberi Petunjuk, Termasuk Tes Seleksi P3K
Viral Pria Tampan Nikahi Wanita Kerdil yang Kerja di Pasar Malam, The Real Cinta Sejati!
Dulu Cantik! Lihat Penampilan Mila Teman Oneng di Bajaj Bajuri Sekarang
Potret Rusun Olga Syahputra dan Ruben Onsu saat Bertetangga dengan Bunda Corla
Kisah Suram Desa Mati yang Hanya Dihuni Sepasang Suami Istri Lansia
Alhamdulilah! Menkeu Bilang 2023 Tak Jadi Resesi, Apa Pemicunya?