Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Kabar bahagia buat para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Pasar yang kerap bergerilya di dunia maya, termasuk di jejaring sosial WhatsApp.
Ramadan 2021 nanti, para UKM bisa lebih leluasa menggunakan WhatsApp Business. Sebab, WhatsApp berkolaborasi dengan UKM Indonesia membuat program Pasar JuWAra.
Program tersebut merupakan pelatihan para pedagang pasar untuk belajar berdagang secara online menggunakan WhatsApp Business.
" Melihat keterbatasan masyarakat saat ini membuat para pedagang pasar banyak kehilangan kosumennya, dan WhatsApp ingin menjembatani hal tersebut supaya mereka bisa mempertahankan usahanya," ujar Esther Samboh Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia dalam konferensi pers pada Kamis, 8 April 2021.
Kata Ester, saat ini banyak para pedagang menggunakan WhatsApp agar usaha mereka tetap berjalan lancar. Kehadiran kolaborasi ini juga memudahkan para konsumen untuk berbelanja tanpa harus datang ke pasar.
" Para pedagang pasar harus didekati dan diberi tahu, tentang adanya teknologi WhatsApp Business ini yang akan membantu memajukan usaha mereka," ujar Dewi Meisari perwakilan dari UKM Indonesia di kesempatan yang sama.
Kata Dewi, selama ini para pedagang menggunakan messenger atau SMS untuk berjualan, akan tetapi itu sering mendapat protes dari para konsumennya karena membalas pesan yang lama.
Dengan menggunakan WhatsApp Busines, mereka dapat memasang jam kerja, mebalas pesan secara otomatis, dari pesan otomatis itu akan langsung terhubung ke katalog yang ada di WhatsApp Business.
Katalog tersebut berisikan dari barang dagang dari setiap toko, jadi memudahkan pembeli untuk memilih apa yang mereka butuhkan.
Program Pasar JuWAra ini mencakup 20 kota dari 15 provinsi, 25 orang pendamping dari UKM Indonesia, 55 Pasar dengan target lebih dari 1000 pedagang pasar yang akan bergabung.
" Dengan adanya pendampingan program ini, sangat berperan membantu para pedagang, karena jika mereka melakukan sendiri masih banyak rasa takut akan kesalahan," tutup Dewi.
Laporan: Radhika Nada
Dream – Selain Tunjangan Hari Raya (THR), pemerintah akan melakukan cara-cara lain untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Caranya, memberikan bantuan sosial (bansos) kepada puluhan juta penerima.
“ Penyaluran bantuan kepada 20 juta penerima manfaat berupa beras 10 kilogram,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 7 April 2021.
“ Penyaluran pencairan sembako dari Juni ke awal Mei selama dua bulan. Jadi, ini dipercepat,” kata dia.
Selain itu, Airlangga melanjutkan, pemerintah mendorong pelaksanaan hari belanja online nasional (Harbolnas) dilakukan pada H-10 dan H-5 Lebaran. Pelaksanaan Harbolnas ini ditujukan untuk produk nasional.
Yang menarik, pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim saat Harbolnas berlangsung. Pemerintah pun menyiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk subsidi ongkos kirim.
“ Hari belanja online ditujukan untuk produk lokal dan pemerintah akan memberikan subsidi ongkir. Pemerintah menyiapkan Rp500 miliar,” kata dia.
Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pihak swasta untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini. Tunjangan ini bertujuan untuk mendorong konsumsi masyarakat sebelum Lebaran di tengah pandemi COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Jokowi ingin momentum pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 tetap dijaga. Salah satu caranya adalah mendorong konsumsi masyarakat.
“ Sudah saatnya pihak swasta memberikan THR,” kata Airlangga dalam konferensi pers, dikutip dari laman Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 7 April 2021.
Dia mengatakan pemerintah sudah memberikan sederet insentif kepada swasta salah satunya pajak penghasilaan (PPh) ditanggung pemerintah dan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Insentif berupa pajak ditanggung pemerintah ini sudah mengerek penjualan mobil sebesar 143 persen pada Maret 2021. Di sektor properti, relaksasi sudah membantu peningkatan penjualan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 10 persen, menengah 20 persen, dan tinggi 10 persen.
Dengan memberikan THR kepada pegawai, pemerintah memprediksi uang ratusan triliun akan mengalir ke pasar.
“ Pembayaran THR, estimasi daripada anggaran yang bisa masuk ke pasar adalah 215 triliun (rupiah),” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?