Ilustrasi Self Love/Shutterstock
Dream - Saban hari kita mendengar kabar bertambahnya pasien yang positif terinfeksi virus corona, Covid-19. Kasus infeksi pun bermunculan di berbagai daerah, tak hanya di Jakarta.
Masyarakat dianjurkan untuk self distancing atau menjaga jarak dengan cara mengisolasikan diri di rumah untuk mencegah penyebaran virus.
Anjuran itu memiliki dampak positif karena bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang dekat leibih banyak lagi.
Tetapi lain halnya dengan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mental, karena mengisolasi diri sangat berpengaruh pada kondisi mereka.

Menjaga kesehatan mental merupakan hal yang tidak kalah penting, terutama di saat-saat seperti ini.
Jika merasa frustrasi, gelisah, marah, dan bingung akhir-akhir ini, ketahuilah bahwa kita semua merasakan hal yang sama. Kita sedang berjuang bersama-sama.
Dilansir oleh Miss Kyra, berikut beberapa strategi yang diberikan para ahli untuk menjaga kondisi kesehatan mental dan emosional saat sedang di isolasi, seperti sekarang.
Mulailah untuk membatasi diri membuka dan membaca berita negatif tentang kondisi saat ini.
Sesuaikan feeds dan timeline media sosial dengan mengikuti akun-akun dan halaman yang memberi positive vibes untuk kamu.

2. Dapatkan informasi hanya dari sumber yang dapat dipercaya
Karena di internet informasi sangat mudah didapatkan dan luas jangkauannya, jangan langsung mempercayai apapun yang beredar, karena belum semua pasti kebenarannya.
Pastikan hanya mengandalkan informasi yang diverifikasi sumber terpercaya.
Jika harus mengalami isolasi sendirian, berusahalah untuk tetap terhubung dengan anggota keluarga dan teman-teman atau kerabat. Penting untuk mereka mengetahui kabarmu selama karantina seorang diri.

4. Menyibukkan diri
Lakukan kegiatan-kegiatan positif yang mendistraksi diri dari pikiran-pikiran negatif, seperti menonton series atau film, melukis, membersihkan rumah, memasak, berolahraga atau apa pun yang disukai.
5. Cukup bernapas saja
Fase ini pasti sulit jika kamu tidak memperhatikan kesehatan mental dan fisik.
Tetapi yang harus diingat adalah, seseorang yang penting bagi dirimu sendiri adalah kamu.
Hembuskan napas dan lepaskan semua pikiran negatif. Percayalah semuanya akan lewat dan membaik lagi.
Laporan: Raissa Anjanique
Dream - Masih sekitar satu pekan lagi penerapan social distancing (penjagaan jarak sosial) dilakukan. Selama di rumah, pastikan Sahabat Dream juga keluar sebentar dan mencari sinar matahari.
Berjemurlah agar tubuh selalu fit dan mendapat vitamin.
Lalu kapan waktu terbaik untuk berjemur? Usahakan berjemur di atas jam 09.00 pagi. Pada pukul tersebut, sinar ultaviolet B (UVB) dari matahari terbentuk sempurna, yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
" Yang (tubuh) kita perlukan itu sinar UVB dari sinar matahari, bukan ultraviolet A (UVA) maupun ultraviolet C (UVC). Sinar UVB itu di atas pukul 9," kata dokter spesialis penuaan (geriatri), Siti Setiati, seperti dikutip dari Liputan6.com
Sinar UVB memiliki manfaat besar karena mengandung vitamin D yang dibutuhkan tulang. Vitamin D alami dari matahari ini melindungi tulang dari pengeroposan dan membuat tulang sehat.
Sementara, sinar UVB matahari juga merangsang sel-sel kulit untuk memproduksi vitamin D. Sahabat Dream juga tidak perlu suplemen vitamin D, seperti obat-obatan atau vitamin untuk pertumbuhan tulang.
" Tidak perlu suplemen kan. Ini (jemur badan di bawah sinar matahari) mendapatkan vitamin D alami dan sehat," ujar Siti.
Ia menekankan, saat berjemur tidak boleh terlalu lama. Waktu berjemur bisa 10-15 menit di atas pukul 9. Namun, di atas pukul 11, lama waktu berjemur 3 menit.
© Dream
" Semakin ke atas (waktunya), sinar UVB mulai menurun. Saya, misalnya, jemur badan di atas pukul 11,ya cuma 3 menit saja. Kalau pukul 10 masih 5 menit," ujar Siti yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Bagian tubuh yang dianjurkan terkena paparan sinar matahari UVB meliputi tangan, lengan, wajah, punggung, dan kaki.
" Biasanya orang suka takut hitam kulitnya ya kalau kena sinar matahari. Tapi lakukan (jemur badan) cukup tiga kali seminggu. Murah meriah bukan mendapatkan vitamin D dari sinar matahari," ucap Siti.
Laporan Fitri Haryanti
Advertisement
Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana

Belajar Lebih Dalam Wastra Nusantara Bersama Komunitas Pemuda Berkain

Film Abadi Nan Jaya Zombienya Indonesia: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Link Streaming

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Wanita Ini Punya 1.035 Koleksi Minions dan Raih Rekor Dunia Guinness


Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Ini Pentingnya Pilih Air Minum Berkualitas

Wanita Ini Punya 1.035 Koleksi Minions dan Raih Rekor Dunia Guinness

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana

Panahan Kian Populer, Ini 4 Lokasi Latihan Panahan di Jakarta

Belajar Lebih Dalam Wastra Nusantara Bersama Komunitas Pemuda Berkain