3 Jenis Vaksin yang Direkomendasikan WHO Dilakukan Saat Pandemi

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 19 Desember 2020 18:45
3 Jenis Vaksin yang Direkomendasikan WHO Dilakukan Saat Pandemi
Ketiga vaksin ini dianggap memiliki efek

Dream - Ketersediaan vaksin yang aman dan berkhasiat masih terus diupayakan pemerintah Indonesia. Rencananya, program vaksinasi Covid-19 akan menggunakan vaksin yang sedang uji klinis di Indonesia, maupun vaksin jadi yang diimpor.

Seperti yang diketahui, saat ini pemerintah masih menunggu izin emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum melakukan vaksinasi pada awal tahun 2021.

Sambil menunggu, perlu diketahui saat ini ada beberapa jenis vaksin yang dapat dilakukan hingga vaksin Covid-19 bisa diperoleh.

Mengutip situs Satgas penanganan Covid-19, Sabtu, 19 Desember 2020, Dokter Dirga Saksi Rambe mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) selama ini sudah merekomendasikan beberapa jenis vaksin yang bisa dilakukan selama pandemi.

Ketiga vaksin ini bisa mencegah seseorang terserang penyakit yang gejalanya ditemukan juga pada pasien Covid-19.  

Ketiga vaksin yang sudah banyak digunakan orang dewasa tersebut adalah vaksin influenza, vaksin pneumonia (radang paru), dan vaksin pertusis (batuk rejan). 

1 dari 3 halaman

Dokter Dirga menjelaskan vaksi influenza disarankan rutin disuntiksetiap setahun sekali. Vaksin ini diyakini memiliki efek protektif terhadap penyakit Covid-19. 

Khusus untuk vaksin pneumonia diberikan kepada mereka yang berusia di atas 50 tahun. 

" Ketiganya adalah vaksin untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan," ujar Dokter Dirga.

Sambil menunggu vaksin yang hanya ditujukan melawan virus Covid-19, baiknya kita tetap disiplin 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Mencuci tangan pakai sabun).

Seperti diketahui, penyebaran utama Covid-19 melalui droplet, yaitu cipratan liur berukuran sangat kecil yang bisa menyebar saat sedang berbicara, bersin, atau batuk.

Tak hanya itu, penerapan 3T (Testing, Tracing, Treatment) juga dimaksimalkan oleh pemerintah.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

 

2 dari 3 halaman

Tahap Uji Klinis Vaksin Merah Putih Dipercepat

Dream - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang PS Brodjonegoro, menyatakan, tahap uji klinis Vaksin Merah Putih dipercepat. Dengan begitu, vaksin untuk Covid-19 karya anak bangsa ini dapat diproduksi massal pada akhir 2021.

" Kami sudah komunikasi dengan Bio Farma, sudah komunikasi dengan BPOM, kita akan melakukan upaya percepatan untuk uji klinis, tetap dengan memperhatikan semua protokol yang dibutuhkan," ujar Bambang saat roadshow mobile lab BSL-2 versi Bus di Universitas Gadjah Mada, disiarkan channel YouTube Kemenristek/BRIN.

Bambang mengatakan, telah menerbikan Surat Keputusan mengenai pengembangan Vaksin Merah Putih. Salah satu institusi yang terlibat yaitu UGM, yang mengembangkan vaksin berbasis platform protein rekombinan.

" Kebetulan UGM menggunakan protein rekombinan," kata Bambang.

3 dari 3 halaman

Saat ini, terdapat tiga institusi dengan pengembangan vaksin yang cukup cepat. Ketiganya yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga. 

Bibit vaksin yang dikembangkan tiga institusi ini telah masuk tahap uji hewan. Dalam waktu dekat, bibit vaksin akan diserahkan ke Bio Farma untuk dikembangkan sampai siap produksi massal.

" Nah, perkiraannya ketiganya punya potensi menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma di triwulan satu tahun depan," ucap Bambang.

 

Beri Komentar