Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Saat ingin menunda kehamilan, banyak orang mengandalkan alat kontrasepsi. Sebelum memutuskan untuk menggunakannya, bagaimana kalau mencoba dulu cara alami. Ada beberapa trik alami yang bisa dilakukan untuk menunda kehamilan.
Tak ada salahnya dicoba, karena cenderung cukup aman. Kamu hanya butuh konsisten dan disiplin melakukannya. Memang, efektivitasnya jauh lebih rendah dibandingkan menggunakan alat kontrasepsi, tapi tak ada salahnya dicoba.
Bagaimana caranya?
1. Metode kalender
Metode ini dilakukan dengan cara menghitung masa subur, dianjurkan berhubungan seks di luar masa subur untuk mencegah kehamilan secara alami. Hitung masa subur dengan cermat. Masa subur biasanya hari ke 10-18 siklus menstruasi, terhitung sejak hari pertama menstruasi.
2. Metode pemeriksaan suhu tubuh
Setelah ovulasi, suhu tubuh wanita umumnya sedikit meningkat. Berhubungan seks setelah melalui ovulasi memiliki kemungkinan hamil yang kecil. Periksa suhu tubuh, jika lebih tinggi dari biasanya bisa jadi cukup aman untuk berhubungan.
3. Periksa cairan vagina
Pada masa subur dan menjelang ovulasi, tekstur cairan vagina biasanya lebih kental menyerupai putih telur. Hindarilah berhubungan intim pada masa ini.
4. Menyusui
Ini menjadi salah satu cara menunda kehamilan secara alami. Apabila memberikan ASI eksklusif dan bayi masih berusia di bawah 6 bulan, pada saat ini tidak akan terjadi menstruasi. Namun, cara ini tingkat kegagalannya cukup tinggi dibandingkan metode yang lain.
Selengkapnya baca di Sehatq
Laporan Josephine Widya
Dream - Penggunaan alat kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau lebih dikenal dengan spiral, jadi pilihan banyak perempuan terutama bagi ibu yang masih menyusui. Alat kontrasepsi ini pasalnya tak akan mempengaruhi hormon yang bisa menurunkan produksi ASI.
Tak seperti alat kontrasepsi hormon, seperti suntik, pil atau patch. Penggunaanya cukup sekali saja dan tak perlu berulang. Presentase kegagalannya juga kecil, tapi ada syaratnya. Ibu yang memakai IUD atau spiral wajib kontrol secara rutin.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Boy Abidin, tidak sedikit dari pemakai IUD yang kebobolan atau hamil. Hal ini karena kondisi rahim berubah.
" Ukuran IUD atau spiral memang dibuat berdasarkan rata-rata rahim, jadi kan ukurannya sama untuk semua wanita. Sedangkan ukuran rahim wanita berbeda. Jadi kalau dipasang di rahim yang cukup besar, bisa jadi IUD nya kurang efektif," ujar Boy dalam acara World Contraception Day 2019, di The Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 26 September 2019.
Selain itu, spiral yang bergeser juga dapat menyebabkan kehamilan. Spiral yang bergeser ini bisa diakibatkan karena haid yang menggumpal dan berlebih.
" Kalau ada haid yang bergumpal atau deras, ya itu ikut aliran darah haid. Pada saat haid kan rahim ada gerakan kontraksi untuk mengeluarkan darah haid, nah itu juga biasanya ikut terbawa gerakan itu," ujar Boy.
Banyak juga perempuan yang memakai spiral tidak menyadari bahwa alat kontrasepsinya terlepas. Oleh karena itu, perhatikan kondisi spiral saat haid.
Boy mengingatkan, bagi ibu yang menggunakan spiral, pemeriksaan rutin adalah hal wajib. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan enam bulan atau setahun sekali. Ini dilakukan untuk melihat posisi IUD apakah masih efektif.
" IUD kan sekarang bentuknya huruf T ya, jadi meskipun dia lompat-lompat, jungkir balik, dan segala macem sih sebenernya dia gak akan bergeser," ungkapnya.
Laporan: Keisha Ritzska Salsabila
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN