(Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Dream – Pada orang lanjut usia, diabetes tipe 2 adalah masalah yang menjadi momok. Menangani dan mendiagnosa diabetes pada lansia membutuhkan pendekatan yang fleksibel dan tak biasa.
Apa yang membedakan dari diabetes yang terjadi pada kaum lansia dengan kaum muda?
Banyak faktor fisik berubah seiring bertambahnya usia kita. Pada orang lanjut usia yang memiliki risiko diabetes atau sudah memiliki diabetes, mungkin memiliki gejala yang tidak umum.
Perubahan terkait usia ini membuat beberapa gejala lebih sulit untuk dikenali. Kinerja fisik yang tidak sempurna pada orang lanjut usia dapat membuat perawatannya menjadi lebih sulit. Ditambah lagi dengan kemampuan kognitif yang juga berkurang.
Apa yang terjadi saat kita terkena diabetes pada usia lanjut? Pertama, di usia lanjut kita menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ini dapat membuat kita lebih mudah terkena komplikasi terkait diabetes.
Kemudian, olahraga dan diet juga lebih sulit dilakukan saat berusia lanjut.
Semua komplikasi diabetes dapat terjadi pada pasien yang berusia lanjut. Komplikasi kognitif lebih sering terjadi. Masalah yang bisa terjadi lainnya antara lain depresi yang tak terdiagnosa, masalah sosialisasi, ditambah lagi dengan masalah kesehatan lain yang sudah dimiliki sebelumnya.
Namun, berikut adalah orang-orang yang lebih berpotensi terkena diabetes di usia lanjut:
- Orang yang berusia 45 tahun atau lebih yang memiliki hipertensi
- Orang yang berusia 45 tahun atau lebih yang memiliki berat badan berlebih (obesitas)
- Orang yang berusia 45 tahun atau lebih yang memiliki 1 atau lebih anggota keluarga yang terkena diabetes
- Memiliki riwayat serangan jantung
- Memiliki riwayat gula darah tinggi pada masa kehamilannya
Untuk menghindari diabetes di usia lanjut ini, para manula sangat disarankan untuk mengontrol gula darahnya agar tetap normal. Biasakan gaya hidup dan pola makan yang sehat untuk menghindari diabetes pada manula.
Konsultasikan kepada dokter mengenai gaya hidup sehat yang harus dijalani untuk mencegah diabetes di usia lanjut.
Untuk mendukung perubahan gaya hidup Anda, tambahkan dengan mengonsumsi asupan kesehatan tambahan yang memiliki fungsi mengendalikan kadar gula dalam darah.
Pilih asupan kesehatan tambahan yang terbuat dari bahan alami dan tidak memiliki efek samping.
Melabic adalah asupan kesehatan tambahan jenis herbal yang berfungsi menjaga kadar gula darah. Melabic terbuat dari enam ekstrak bahan alami antara lain seperti buncis, daun salam, temulawak, kumis kucing, brotowali dan gurmar yang di import langsung dari India.
Terbuat dari 100 persen bahan alami membuat Melabic aman dikonsumsi baik oleh penderita diabetes ataupun mereka yang ingin menjaga kesehatan. Bagaimana cari kerja Melabic dalam menjaga kadar gula darah tetap normal? Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati