(foto: Dian Pelangi)
Dream - Akhir Oktober mendatang adalah waktunya para fashionista unjuk gigi di ajang tahunan Jakarta Fashion Week (JFW) 2016 yang akan digelar di Senayan City, Jakarta, mulai Sabtu, 24 Oktober sampai Jumat, 30 Oktober 2015.
Di perheletan JFW 2016 itu merupakan sebuah momentum besar buat desainer ternama, Dian Pelangi. Setelah menjalani proses kerjasama yang cukup panjang sejak Maret 2015 lalu, desainer berusia 24 tahun ini siap menampilkan hasil kolaborasinya dengan dua desainer tekstil lulusan London College of Fashion (LCF), Odette Steele dan Nelly Rose yang tergabung dalam rangkaian Fashion Mission.
Kolaborasi itu terjadwal untuk tampil pada Senin, 26 Oktober 2015 besok pada pukul 20.30 WIB di di The Hall, Senayan City, diakui Dian untuk JFW tahun ini memutuskan untuk keluar dari zona nyaman.
Menurut Dian, Titik berat koleksi dengan LCF ini adalah tekstur dan motif. Dian menambahkan, corak kali ini benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya.
" Odette dan Nelly yang baru saja lulus dari LCF begitu berani bereksplorasi dengan teknik-teknik tradisional Indonesia seperti tenun dan batik yang dipelajarinya selama di Pekalongan, untuk dikombinasikan dengan latar budaya masing-masing yang bertolak belakang,” ujar Dian Pelangi dalam keterangan tertulisnya.
Bertemakan “ Tropical Bohemian”, koleksi Dian Pelangi kali ini terinspirasi dari warna-warna burung Indonesia yang digambarkan secara abstrak, salah satunya melalui sentuhan seni jalanan Grafitti yang banyak menghiasi tatanan urban Eropa.
Masing-masing ciri khas dan identitas ketiga desainer akan jelas terlihat di panggung fashion show nanti; siluet ala Barat yang dibawa oleh Nelly dan sulaman dan payet khas Afrika oleh Odette, keduanya dalam balutan desain Dian Pelangi yang glamour, elegan dan mencerminkan budaya mode nusantara seperti batik dan jumputan.
Dengan adanya kolaborasi lintas bangsa ini, diharapkan jarak antara modest fashion dan mainstream fashion akan semakin menyempit.
“ Persepsi dunia mengenai modest-wear agar semakin membaik; bahwa busana tertutup bukan lagi soal keseragaman dan corak yang itu-itu saja, namun telah berevolusi menjadi sebuah segmen fashion yang berjalan beriringan dengan perkembangan zaman.
Selain makna spiritualnya, seharusnya kategori mode ini juga dilihat dari segi gaya hidup, budaya, identitas pribadi, estetika dan seni. Walaupun peminatnya memang mayoritas adalah Muslimah, modest fashion bisa dipakai oleh siapa saja dan kami secara terbuka mengajak semua kalangan untuk mempromosikannya”
Saat menjadi “ Designer in Residence” selama bulan Februari hingga Maret lalu yang didukung oleh British Council dan LCF di International Fashion Showcase 2015 di London, Dian Pelangi memberikan presentasi dan hijab workshop kepada audiens mahasiswa dan akademisi di sana, serta menyelenggarakan kompetisi desain dengan hadiah berupa kesempatan magang di pusat produksi Dian Pelangi di Pekalongan.
Odette dan Nelly merupakan dua pemenang kompetisi tersebut, dan sejak bulan Agustus lalu pun menetap di kota batik untuk berkolaborasi dengan Dian dalam perhelatan JFW 2016. Penasaran ingin mengintip bagaimana karya mereka nanti? Follow Instagram-nya di Fashion Mission ID. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik