Ilustrasi Dipuji Orang Lain. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Agama apapun pasti menganjurkan kebaikan. Bahkan tanpa agama sekalipun, kebaikan adalah hal yang perlu dilakukan sebagai makhluk yang berakal.
Kebaikan ditujukan kepada siapa saja dan apa saja yang membutuhkan. Berbuat baik tak hanya kepada manusia, namun juga kepada hewan dan bumi tempat kita berpijak.
Sayangnya, kita perlu waspada dengan kebaikan yang kita lakukan. Ada penyakit hati yang mengintai saat kita melakukan kebaikan. Penyakit hati tersebut adalah keinginan hingga obsesi untuk dipuji.
Sebenarnya pujian adalah hal yang wajar ketika seseorang melakukan suatu perbuatan baik atau mendapatkan prestasi tertentu.
Meski tidak selamanya buruk, pujian terkadang bisa membuat terlena. Kemudian, menjadikan kita merasa lebih baik dibandingkan orang lain.
Maka dari itu, kita perlu waspada dengan pujian dari orang lain. Jangan sampai keikhlasan dalam melakukan kebaikan hilang akibat terlena pujian sehingga amalan kita menjadi tidak diterima.
Untuk menghindari hal tersebut, Islam mengajarkan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar tidak terobsesi dengan pujian. Berikut bacaan doa ketika dipuji agar terhindar dari penyakit hati.
Agar tidak terlena dengan pujian orang lain, baca doa ini ketika dipuji:
اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ
Allahumma la tu akhizni bima yaqulun waghfirli ma la ya'lamun waj'alni khoiran mimma yadzunnun.
Artinya:
" Ya Allah, jangan Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan, ampunilah aku, atas kekurangan yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku."
Doa di atas didapat dari riwayat yang bersumber dari para sahabat Rasulullah SAW. Dari Adi bin Arthah rahimahullah (seorang ulama Tabi’in) beliau bercerita:
“ Dulu ada seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang apabila dia dipuji mengucapkan, 'Allahumma la tu akhizni bima yaqulun waghfirli ma la ya'lamun waj'alni khoiran mimma yadzunnun' (Ya Allah, jangan Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan, ampunilah aku, atas kekurangan yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku.)"
Doa ketika dipuji ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 761 dan sanadnya dishahihkan al-Albani dan al-Baihaqi dalam Syua’abul Iman (4/228).
Doa ketika dipuji tersebut membuktikan bahwa para sahabat ketika itu merupakan manusia yang jauh dari sifat ujub. Bahkan mereka mengakui kekurangan yang mereka miliki, yang mana tidak diketahui oleh orang yang memujinya. Dengan sifat ini, insya Allah kita terhindar dari potensi sifat sombong.
Selain bacaan doa di atas, ada lagi doa ketika dipuji yang bisa kamu panjatkan. Berikut bacaan doanya:
Allahumma waffiqna lihudaka waj’al amalana fi ridhaka
Artinya:
" Ya Allah, tuntunlah kami menuju petunjukmu dan jadikan amal perbuatan yang kami lakukan sebagai amal yang selalu dilakukan hanya karena mengharap ridha-Mu."
Selain kedua doa di atas, ada lagi bacaan doa ketika dipuji lainnya berikut ini:
الحمدلله الذي اظهر الجميل وستر القبيح
Alhamdulillah alladzi azharal jamila wa sataral qabiha.
Artinya:
“ Segala puji bagi Allah, Zat yang menampakkan kebagusan dan menutup kejelekan.”
Usai membaca doa di atas, tetaplah menganggap bahwa dirimu tidak lebih baik dari orang lain. Karena sesungguhnya yang pantas untuk dipuji hanyalah Allah SWT.
Ketika dipuji, seseorang tidak boleh terlalu berbangga hati. Cukup dengan mengucapkan terimakasih dan mendoakan orang yang memujinya.
Selain itu, saat dipuji kita perlu bersikap sesuai adab yang diajarkan dalam Islam yaitu selalu rendah hati dan tidak sombong. Sebab sifat ujub atau sombong ini dapat merusak kebaikan.
Sebuah hadis menyebutkan tiga hal yang membawa manusia pada kebinasaan, salah satunay ujub.
" Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri)." (HR. Abdur Rozaq 11: 304. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3039)
Tak hanya itu, sifat sombong tidak merealisasikan pengakuan bahwa hanya kepada Allah kita memohon pertolongan. Orang yang sombong merasa dirinya-lah yang berbuat, ia tidak mengakui pertolongan dari Allah. Dengan begitu, saat dipuji orang lain kita sebaiknya membaca doa ketika dipuji dan memperbanyak istighfar.
Demikian itulah bacaan doa ketika dipuji dan adab yang perlu Sahabat Dream lakukan saat mendapat pujian. Agar kita tidak terlena dengan pujian, bersyukurlah dan pujilah Allah dengan doa-doa yang telah diulas dalam artikel ini.
Selain adab di atas, kamu juga bisa meneladani cara Rasulullah SAW saat menyikapi pujian dari orang lain. Berikut hal-hal yang dapat kamu tiru:
Rasulullah SAW selalu mawas diri ketika mendapat pujian. Mawas diri adalah suatu upaya agar diri kita tidak terlena oleh pujian yang diberikan orang lain. Oleh karena itulah, ketika Rasulullah saw mendapatkan pujian, maka beliau langsung berdoa:
“ Ya Allah, janganlah Engkau hukum aku karena apa yang dikatakan oleh orang-orang itu.” (HR. Bukhari).
Saat mendapat pujian, hendaknya kita selalu menyadari bahwa pujian adalah topeng dari sisi gelap kita. Sisi gelap diri kita yang sebenarnya tidak diketahui oleh orang yang memuji. Sebab Allah masih memberikan kasih sayang-Nya dan menutupi aib kita.
Hendaknya kita menyadari bahwa setiap manusia tidaklah ada yang sempurna. Di mana ada sisi baik dan ada sisi buruknya juga. Oleh karena itu, saat Nabi Muhammad saw mendapatkan pujian, maka beliau pun menanggapinya dengan doa:
“ Ya Allah ampunilah aku dari apa yang tidak mereka ketahui (dari diriku).” (HR. Bukhari).
Saat mendapat pujian dari orang lain, hendaknya kita menjadikannya sebagai motivasi untuk lebih baik lagi. Ketika Rasulullah SAW mendapat pujian, belia membaca doa:
" Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira.” (HR. Bukhari)
Advertisement