INFOGRAFIS: Asupan Ideal untuk Kekebalan Tubuh Pasien Covid-19

Reporter : Dwi Ratih
Selasa, 24 November 2020 10:47
INFOGRAFIS: Asupan Ideal untuk Kekebalan Tubuh Pasien Covid-19
Begini caranya~

Dream - Selain obat dan perawatan intensif untuk para pasien Covid-19 di rumah sakit, memperkuat sistem kekebalan tubuh juga sangat dibutuhkan. Tak hanya pasien aktif, mereka yang menjalani karantina mandiri di rumah juga harus menjaga kesehatan dan imunitas tubuhnya.

Asupan bergizi jadi senjata utama melawan virus yang ada di tubuh. Apa yang dimakan dan diminum berperan besar pada sistem kekebalan tubuh. Imunitas akan menentukan seberapa cepat pasien dapat pulih total.

WHO juga telah merekomendasikan sejumlah asupan yang sebaiknya dikonsumsi para pasien Covid-19 demi mempercepat pemulihan. Berikut penjelasannya:

Infografis Dream.co.id

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: Waspada! Perokok Lebih Rentan Tertular Covid-19

Dream - Para perokok sebaiknya kamu meningkatkan kewaspadaan di tengah pandemi Covid-19 ini. Akan lebih baik jika kamu segera berhenti merokok.

Para peneliti mengungakpakn perokok termasuk golongan yang rentan tertular virus Covid-19. Bahkan saat tertular, kondisi kesehatan para perokoko ini cenderung parah.

Dampak rokok dan Covid-19 sangat erat kaitannya dengan sistem pernapasan di organ tubuh.

Akun Instagram @lawancovid_19 membeberkan soal perokok yang cenderung lebih mudah tertular COVID-19, ada empat hal penting yang wajib diperhatikan.

Infografis Dream.co.id© © Dream.co.id/Savina Mariska

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Vaksin Covid-19 Sudah Dibayar, Jokowi: `Sampai di Tangan Kita Kapan?`

Dream - Presiden Joko Widodo meminta kepastian mengenai proses pengadaan vaksin dari luar negeri. Salah satu perhatian presiden adalah kapan vaksin tersebut sudah bisa diterima Indonesia.

" Saya nanti minta laporan yang pertama mengenai vaksin, ini sampai di tangan kita kapan," ujar Jokowi saat membuka Rapat Terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin 23 November 2020.

Jokowi mengatakan semua proses, baik administrasi maupun pembayaran, sudah dilakukan pemerintah.

" Karena ini sudah prosesnya, mestinya proses administrasi proses pembayaran sudah dilakukan," ucap dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta laporan perkembangan kesiapan vaksinasi termasuk proses distribusinya kepada masyarakat. Hal lain yang tak boleh diabaikan adalah kesiapan sarana loggistis terutama cold storage untuk menyimpan vaksin yang akan datang tersebut.

" Kemudian persiapan cold chain, persiapannya seperti apa dan proses administrasi menuju ke tahapan-tahapan di BPOM yang berkaitan dengan Emergency Use Authorization seperti apa, saya ingin mendapat laporannya," kata Jokowi.

3 dari 5 halaman

Distribusi Vaksin

Pekan lalu, Jokowi sempat meninjau pelaksanaan simulasi vaksinasi Covid-19 di lapangan. Dia menilai simulasi sudah dijalankan dengan cukup bagus dan meminta terus dilakukan.

" Saya akan mengecek mungkin satu atau dua kali lagi sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sangat baik," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan agar proses vaksinasi terus dievaluasi. Terutama untuk proses distribusi vaksin ke daerah.

" Yang menurut saya paling penting agar perjalanan vaksin ke daerah bisa berjalan dengan aman dan lancar," kata dia.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

 

4 dari 5 halaman

Hubungan Suami Istri Renggang Sejak Pandemi? Tak Boleh Didiamkan

Dream - Kondisi pandemi sejak Maret hingga saat memang begitu berat bagi banyak orang. Rasa cemas, khawatir, beban psikologis, finansial meningkat berkali-kali lipat. Tiap orang memiliki pergolakannya sendiri, termasuk dalam rumah tangga.

Ayah mungkin memiliki masalah di kantornya karena pandemi. Lalu ibu harus berkutat denga urusan rumah tangga dan mendampingi anak-anak belajar di rumah yang tentunya tak mudah.

Saat bertemu muncul, rasa cemas justru meningkat. Inginnya saling mengandalkan tapi yang muncul kemudian malah saling menyalahkan. Dalam kondisi ini konflik jadi sangat mudah muncul, karena hal-hal sepele.

Pertengkaran atau saling mendiamkan terus menerus tanpa mencari solusi tentunya bisa berdampak buruk pada rumah tangga. Anak-anak pun bakal merasakan efeknya.

John M. Gottman, ahli terapi dan ahli hubungan yang terkenal di dunia, mengembangkan konsep rasio 5: 1 setelah penelitian bertahun-tahun dan mengidentifikasinya sebagai aspek kunci dari hubungan yang sehat.

5 dari 5 halaman

Sikap Positif 5 Kali untuk Balas 1 Kali Sikap Negatif

" Artinya untuk setiap interaksi negatif, kita perlu terlibat dalam lima interaksi positif. Jadi, jika tiba-tiba marah kepada pasangan karena tumpukan piring kotor atau pulang malam, kita perlu meluangkan waktu untuk melakukan lima hal positif untuk mengembalikan timbangan ke sisi positifnya," ungkap Gottman, dikutip dari Fatherly.

Stres

© © Shutterstock

Gottman juga mencatat bahwa 5: 1 adalah perbandingan yang sangat baik. Jika pasangan menemukan rasio 2: 3, hubungan bisa dikatakan bermasalah. Jika mereka mencapai 1: 1, maka semuanya tidak terlihat bagus.

“ Penting untuk mengingat rasio 5: 1 karena ini akan membantu kita dan pasangan tetap bersama,” kata Michelle Devani, pakar hubungan dan pendiri Lovedevani.com.

Interaksi Positif

Hal ini terutama penting untuk memastikan bahwa kita terlibat dalam lima interaksi positif melawan satu interaksi negatif, karena penelitian telah menunjukkan bahwa pengalaman negatif cenderung lebih melekat dalam otak daripada pengalaman positif.

“ Pastikan untuk memasukkan detail yang intim dan sepenuh hati dalam catatan sebagai cara utama untuk meningkatkan ikatan,” Dr. Fran Walfish, seorang psikoterapis keluarga.

Bagaimana Caranya?

Tetap Penasaran

Cobalah untuk memperdalam hubungan antara ayah dan bunda dengan mengajukan pertanyaan lebih dari sekadar bagaimana aktivitas harian. Perhatikan minat pasangan, tanyakan tentang sesuatu yang kita tahu dan suka mereka bicarakan, atau minta pasangan memberi tahu sesuatu yang belum pernah mereka ceritakan sebelumnya. " Mulailah melihat setiap percakapan sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan," kata Walfish.

Tetap Menghargai
Kita semua bekerja keras sepanjang hari, baik ayah maupun ibu, demi rumah tangga dan anak-anak. Coba ucapkan " terima kasih" , bisa melalui catatatan, chatting atau hal lain.

" Mengakui bahwa pasangan telah kerja keras akan sangat berarti bagi mereka. Misalnya ketika pasangan membuang sampah, membuatkan makan, atau mendampingi anak," kata Devani.

Saling mendukung dan mengerti satu sama lain sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Ayah dan bunda harus kompak demi kenyamanan di rumah dan psikologis anak-anak.

Beri Komentar