Ilustrasi (Foto: Freepik)
Dream – Obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang paling populer di masyarakat adalah Captopril dan Amlodipine. Meskipun memiliki fungsi yang hampir sama, namun kedua obat itu memiliki perbedaan dalam penggunaannya.
Beberapa penderita penyakit tekanan darah tinggi bahkan ada yang mengonsumsi kedua obat ini bersamaan. Yang lainnya menggunakan keduanya sebagai pengganti bila salah satu obat tidak tersedia.
Padahal jiak ditelusuri, captopril dan amlodipine cukup signifikan mempunya cara kerja yang berbeda sama sekali.
Captopril
Captopril adalah obat yang masuk ke dalam golongan ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitor. Angiostensin adalah zat kimia di tubuh yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, terutama di ginjal.
Penyempitan pembuluh darah, dapat menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah.
ACE inhibitor adalah obat yang bekerja dengan mencegah produksi angiostensin di tubuh, sehingga pembuluh darah dapat kembali rileks dan melebar.
Captopril tidak aman untuk dikonsumsi ibu hamil, karena berisiko menimbulkan cacat bahkan kematian pada janin.
Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui, karena kandungannya bisa tercampur di air susu dan terminum oleh bayi.
Sehingga captopril paling baik diberikan bagi mereka yang memiliki masalah ginjal serta tekanan darah tinggi.
Amlodipine
Amlodipine adalah obat penurun tekanan darah yang masuk ke dalam golongan calcium channel blocker (CCB).
Amlodipine bekerja dengan cara mencegah masuknya kalsium ke sel otot polos yang terdapat di jantung dan pembuluh darah.
Sebab, apabila ada kalsium yang masuk, pembuluh darah dan jantung akan bereaksi dengan cara berkontraksi lebih kuat dan kencang, tekanan darah pun meningkat.
Apabila kalsium sudah terlanjur masuk dan menyebabkan kontraksi di pembuluh darah dan jantung, obat CCB akan membantu pembuluh darah untuk lebih rileks dan terbuka, sehingga detak jantung dan tekanan darah akan menurun.
Amlodipine dapat dikonsumsi oleh anak-anak diatas usia enam tahun.
Amlodipine juga digunakan untuk mengatasi kondisi nyeri dada atau angina, serta gangguan yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Kedua obat ini memang berfungsi untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Namun keduanya memiliki cara kerja yang berbeda.
Sehingga ada baiknya mengetahui lebih dulu kondisi tubuh, sebelum memutuskan jenis obat yang akan digunakan. Agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi