Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Masker jadi benda yang wajib digunakan saat pandemi, termasuk ketika sudah mendapat vaksin Covid-19. Masker memberikan perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain agar terhindar dari risiko tertular virus yang bisa mematikan tersebut.
Dalam memilih masker, pastikan menggunakan yang pas dan kencang. Jangan sampai ada lubang dan area yang terbuka, mulut serta hidung tertutup kencang dan sempurna. Ingin lebih maksimal? Gunakan masker bedah dua lapis.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat/ Centers for Disease Control and Prevention, mengenakan masker bedah yang pas, atau menggandakan masker, dapat secara signifikan mengurangi penularan Covid19 dan memperlambat penyebaran jenis baru yang lebih menular.
Hal ini diketahui dari eksperimen pernapasan yang disimulasikan. Hasilnya, masker bedah bisa memblokir partikel Covid-19 sebesar 42%, masker kain memblokir sekitar 44% partikel. Mengenakan masker kain di atas masker bedah meningkatkan perlindungan bagi orang yang mengenakan masker, dan menghalangi 83% partikel kecil.
Direktur CDC Rochelle Walensky, juga menekankan bukti ilmiah sudah jelas menunjukkan kalau kebutuhan masker dapat mengurangi infeksi dan kematian karena Covid-19. Ia juga menggarisbawahi pentingnya memakai masker dengan benar dan memastikannya pas dan pas di hidung dan mulut.
" Semua jenis masker menawarkan perlindungan dan masker yang pas memberikan kinerja dalam memblokir aerosol yang dipancarkan dan paparan aerosol ke penerima," ujarnya dikutip dari WebMD.
Sebuah makalah bulan Juni di Journal Physics of Fluids menjelaskan bahwa batuk dapat menyebabkan tetesan menyebar sejauh 12 kaki/ 3,6 meter dalam waktu sekitar 50 detik. Dengan masker katun buatan sendiri yang kencang dan menutup sempurna dan terdiri dari beberapa lapisan, tetesan itu hanya bergerak sekitar 2,5 inci atau 6,3 cm.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Kasus Covid-19 di Indonesia belum ada tanda penurunan, justru meningkat terus setiap harinya. Perubahan perilaku dalam masyarakat merupakan faktor yang sangat berperan untuk mencegah penularan.
Salah satu adaptasi perilaku yang kini harus selalu dijadikan kebiasaan adalah menggunakan masker setiap keluar rumah. Baik sendiri maupun bersama keluarga. Untuk masyarakat biasa, bisa menggunakan masker kain.
Dalam memilih masker kain, kita juga harus cermat agar perlindungannya optimal. Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO) memiliki sejumlah rekomendasi penting dalam hal pemilihan masker kain.
Dikutip dari WHO.int, pastikan menggunakan masker kain yang memiliki tiga lapis perlindungan. Periksa filtrasi, sirkulasi udara, dan kesesuaian saat memilih masker kain.
Terdiri dari lapisan dalam yang terbuat dari bahan penyerap, seperti katun. Lalu lapisa tengah bahan non-penyerap bukan tenunan, seperti polipropilena. Untuk lapisan terluar sebaiknya terbuat dari bahan non-penyerap, seperti campuran poliester atau poliester murni.
Saat dipegang harus nyaman dan pengaitnya harus bisa disesuaikan dengan kondisi kepala dan telinga. Ada beberapa bentuk masker kain baik yang standar maupun duckbill. Cari yang paling pas di hidung, pipi, dan dagu.
Pastikan bagian tepi masker melekat dengan baik dan tidak bergeser saat kita berbicara. Pasalnya, udara yang terpapar virus bisa masuk melalui tepi masker. Jadi perhatikan betul lapisan, perlindungan dan kenyamanan saat memilih masker kain.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Masker saat ini jadi kebutuhan dasar saat kita beraktivitas di luar rumah. Tentunya demi melindungi diri dan orang lain dari penularan virus Covid-19. Ada masker kain dan masker sekali pakai atau masker grade medis.
Bila Sahabat Dream ingin membeli masker medis atau masker sekali pakai, cari yang memiliki keterangan BFE atau bacterial filtration efficiency. Dikutip dari bsn.go.id, BFE adalah efektivitas material masker medis dalam mencegah lewatnya bakteri aerosol serta dinyatakan dalam persentase dari jumlah yang tidak menembus material masker medis pada laju alir aerosol yang ditetapkan.
Persyaratan mutu masker medis juga dilihat dari differential pressure, yaitu menunjukkan tingkat permeabilitas udara dari masker. Diukur dengan menentukan perbedaan tekanan di masker dalam kondisi aliran udara, suhu dan kelembapan tertentu. Differential pressure merupakan indikator " kemampuan bernapas" dari masker.
“ Dengan kata lain, differential pressure adalah indikator seseorang nyaman bernapas atau tidak menggunakan masker juga dihitung dalam standar ini,” ujar Wahyu Purbowasito, Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal BSN (Badan Standardisasi Nasional).
Terkait persyaratan mutunya, indikator untuk pengujian BFE adalah pada tipe I, ≥95%, pada tipe II ≥98%, tipe IIR ≥98% dengan tipe pengujian sesuai dengan SNI EN 14683 Annex B. Dengan demikian, masker medis memiliki daya filtrasi yang lebih tinggi dibanding masker kain.
Masker bedah atau biasa dikenal dengan masker medis, memiliki 3 lapisan. Masker ini bisa memfiltrasi bakteri dengan tingkat filtrasi tinggi. Sebelum beredar di masyarakat, masker bedah harus diuji sesuai SNI yang berlaku, baru mendapatkan izin edar.
Usahakan untuk mencari masker dengan angka BFE-nya minimal di atas 95. Hal yang juga sangat penting selalu gunakan masker dengan benar yaitu menutup hidung dan mulut saat berada di luar rumah atau bertemu orang.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.