Jangan Cuma Lihat Jalanan, Ini Arah Pandang Aman Saat Berkendara

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 26 Juli 2019 09:48
Jangan Cuma Lihat Jalanan, Ini Arah Pandang Aman Saat Berkendara
Saat berkendara, kita diminta untuk melihat jauh ke depan. Apa, ya, alasannya?

Dream – Dalam berkendara, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah indera penglihatan atau mata. Mata memegang peran penting dalam berkendara.

Organ tubuh ini mengirimkan sensor ke data di otak, lalu otak memberikan perintah ke semua pergerakan badan untuk mengendalikan motor.

“ Mata merupakan faktor penentu pembalap tersebut cepat. Sama seperti berkendara sehari-hari, mata menjadi pengumpul data,” kata seorang instruktur safety riding di Indonesia, Jusri Palubuhu, dikutip dari federaloil.com, Jumat 26 Juli 2019.

Jusri mengatakan pandangan mata yang dijatuhkan ke jalanan takkan memberikan data yang banyak kepada mata. Beda jika mata lurus kedepan, tak hanya jalanan yang akan dijejaki, tapi keadaan sekitar bisa terpantau.

" Soal arah pandang ini menyesuaikan, dengan semakin bertambahnya kecepatan mata harus semakin jauh kedepan," kata dia.

1 dari 5 halaman

Mengapa?

Jusri mengatakan jarak tempuh yang semakin cepat akan membuat mata secepat mungkin mengirimkan data ke otak. Kalau tiba-tiba ada yang menyeberang pada jarak 100 meter dan kecepatan motor 80 km per jam, situasi bisa langsung diatasi,

Tapi, kalau pengendara hanya melihat 30 meter ke depan, rintangan tadi tidak bisa terpantau dan harus tiba-tiba mengerem pada jarak 30 meter dengan kecepatan 80 km per jam.

Di jalanan yang naik turun, pandangan mata yang jauh ke depan juga berguna untuk mengantisipasi penggunaan gigi, kamu bisa siap-siap umpan gigi lebih rendah.

Saat jalan menurun, bisa disiapkan gigi yang pas untuk engine brake.

Metode ini memang harus dibiasakan, untuk langkah awalnya lakukan di lalu lintas sepi dengan jalur lurus yang panjang, baru bertahap ke jalanan ramai.

" Kalau belum terbiasa pasti arah mata akan kembali turun, padahal ini tidak perlu, karena area tersebut sudah dilihat sebelumnya," kata dia. 

2 dari 5 halaman

Selain Bocor, Ini 3 Penyebab Ban Motor Tiba-Tiba Kempis

Dream – Tak ada kejadian paling mengesalkan para pemotor selain ban tiba-tiba kempis di tengah jalan. Kamu pasti bertambah jengkel karena sedang terburu-buru ke kantor atau berangkat kuliah. 

Kejadian ban kempis bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Sebelum kamu terburu emosi dan menggerutu sepanjang jalan saat mencari tempat tambal ban, sebaiknya tenangkan diri dahulu. 

Mengutip laman Otosia, Manajer Teknik Sepeda Motor PT Gajah Tunggal, Yulfahmi, mengatakan ada beberapa tips anti emosi ketika mengetahui ban motor tiba-tiba bocor.

Pertama, saat ban bocor samping, lebih baik kamu menggantinya saja. Yulfahmi mengatakan konstruksi samping ban berbeda dengan tapak.

“ Malah jadi lebih parah, kan fleksibilitasnya tinggi. Kalau fleksibilitasnya tinggi, jadi susah. Hampir enggak bisa sebetulnya,” kata dia di Jakarta.

Yulfahmi mengatakan kalau ditambal, ban akan kembali bocor. “ Kalau ditambal, bocor lagi enggak lama. Karena fleksibel, tidak ada yang memegang (menjadi kerangka) ke tambalannya. Ya bocor, tidak bisa menyimpan angin," kata dia.

3 dari 5 halaman

Jangan Parkir di Tempat Terbuka

Masalah kedua yang bisa kamu temukan adalah ban tidak rata atau retak ramping padahal belum lama diganti. 

Kalau ini masalahnya, kesalahnya ada pada pengendara yang membiarkan ban kurang angin namun terus dipakai.

“ Tekanan angin rendah, dijalankan dalam waktu yang lama,” kata dia.

 

 

Yulfahmi juga menyarankan pengendara tidak sering-sering memarkir sepeda motor di ruang terbuka. Hal ini berkaitan dengan masa pakainya.

“ Ban awet, jangan ditaruh di tempat yang kena matahari langsung,” kata dia.(Sah)

4 dari 5 halaman

Waspadai Ban Motor Depan yang Sudah Tipis

Dream – Buat Sahabat Dream pemilik motor, lebih baik sering memperhatikan kondisi ban motor, terutama ban depan motor. Ban depan sepeda motor sangat vital.

Kalau sudah menipis, ketika motor melaju dalam kecepatan tinggi, kemungkinan ban pecah akan sangat tinggi.

Dikutip dari Corsa TireKamis 28 Februari 2019, bahaya pecah ban di bagian depan berbeda dengan yang belakang. Kalau ban belakang yang pecah, dampaknya motor akan terasa berat dan ada efek sliding. Namun, kondisi ini dikendalikan.

Lalu, bagaimana jika ban depan yang pecah?

Ban depan, baik mobil atau motor, berperan sebagai kontrol kemudi. Komponen ini mendapatkan dorongan tenaga dari roda belakang. Semakin baik posisi roda depan pada permukaan jalan, kondisi kendaraan akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan.

Tapi, kalau ban depan motor pecah saat kecepatan rendah, pengemudi akan kesulitan mengendalikan arah. Kendaraan bermotor akan melaju dengan tidak terarah. Kalau melaju dalam keadaan tinggi, kamu bisa memperkirakan apa yang akan terjadi.

5 dari 5 halaman

Jangan Hiraukan Ban Depan yang Menipis

Untuk itu, kamu harus selalu mengecek kondisi ban motor, terutama yang di bagian depan. Khususnya, ban motor yang sudah memiliki masa pakai 60-80 persen.

 

 

Karet ban yang menipis bisa pecah bukan karena tertusuk benda. Karet ini bisa meletus kalau tekanan udara yang tinggi tidak bisa diterima oleh karet ban.

Beri Komentar