Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream- Sahabat Dream suka menganggap menurunkan berat badan sama dengan menghilangkan kadar lemak di dalam tubuh? Ternyata hal tersebut salah besar.
Penurunan berat badan lebih mengarah ke penurunan secara keseluruhan mulai dari masa otot, air, hingga lemak. Sedangkan kehilangkan lemak mengacu pada berkurangnya kadar lemak dalam tubuh.
Lalu dari keduanya mana yang lebih efektif untuk membuat tubuh jadi lebih langsing?
Memahami Penurunan Berat Badan
Umumnya, banyak orang yang berfokus untuk lebih menurunkan berat badan. Sebab kelebihan berat badan menjadi penyumbang utama berbagai penyakit. Hal ini karena banyak orang menganggap keberhasilan program diet bergantung pada timbangan berat badan. Padahal timbangan hanya bisa memberikan hasil pengukuran berat badan secara keseluruhan.
Penurunan berat badan memiliki dampak yang positif yaitu fokus menghilangkan kalori sehingga gaya hidup berolahraga dan pola makan lebih sehat. Sedangkan di sisi lain, penurunan berat badan memiliki dampak negatif yaitu akan kehilangan otot yang sehat jika nutrisi makro tidak direncanakan dengan baik.
Lemak merupakan bagian penting dari komposisi tubuh sebagai lemak esensial yang sangat penting untuk berbagai fungsi organ tubuh seperti hati, ginjal, tulang, dan masih banyak lagi. Selain itu, lemak juga bersungsi sebagai bantalan organ tubuh, menjaga suhu tubuh, serta cadangan energi.
Diet penurunan lemak lebih berfokus pada keseluruhan kalori dengan menekan jumlah makro yang tepat seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Keuntungan menghilangkan lemak dalam tubuh diantaranya yaitu peningkatan resistensi insulin, risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, penyakit diabetes, dan manfaat kesehatan lainnya.
Sedangkan kekurangan dari menghilangkan lemak di dalam tubuh yaitu tidak adanya penurunan berat badan signifikan yang terlihat di tubuh.
Jadi, mana yang ingi difokuskan? Lebih baik konsultasi dengan ahli gizi agar diet kamu efektif dan tak berdampak negatif bagi tubuh
Laporan Hany Puspita Sari/ Sumber: FoodNDTV
Dream - Hari pertama Idul Fitri 1444 H boleh saja berlalu. Namun kue lebaran di rumah kamu pasti masih banyak tersisa karena disediakan dalam jumlah yang cukup banyak. Tumpukan kue atau makanan di dalam toples tentunya sangat menggugah selera dan sulit ditolak.
Belum lagi godaan ketika disajikan makanan atau kue kering saat bertamu ke rumah kerabat. Biasanya, kamu akan disambut dengan aneka kue kering, opor ayam, dan makanan khas Lebaran lainnya.
Semua makanan tersebut memiliki kalori dan lemak tinggi yang bisa menyebabkan gagal diet jika dikonsumsi berlebihan. Sahabat Dream perlu mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi agar tidak mengalami kenaikan berat badan saat Lebaran.
Foto: Shutterstock
Melalui unggahan Instagramnya, Diet Coach, Velda Masili membantah pernyataan bahwa makanan khas Lebaran pasti menyebabkan kenaikan berat badan. Kalaupun masih yakin dengan anggapan itu, Velda membagikan kiat menyantap kue kering agar berat badan tetap terjaga dan asupan kalori harian tetap terkontrol.
“ Coba dulu satu dan nikmati baik-baik rasanya, 1 cookies kisaran 50-100 kals. Ambil satu lagi, another 50-100 kals, ya. Udah tau rasanya kan? Ya sudah, ketemu besok lagi, ya,” tulisnya.
Jika varian kue kering yang ingin dicoba cukup banyak, kamu bisa mengonsumsi satu buah setiap jenisnya dan memperkirakan jumlah kalorinya agar berat badan tetap terkontrol.
Dream - Tidak sulit mendapatkan informasi seputar diet sehat di media sosial atau internet. Kamu bisa belajar secara virtual dari berbagai sumber.
Tapi, tips dan trik yang ada di media sosial atau internet tidak selamanya tepat untukmu. Sahabat Dream tetap harus memilah informasi yang ada di media sosial maupun internet agar sesuai dengan kondisi tubuhmu.
Jika sering mencari informasi seputar diet di media sosial maupun internet, ketahui 3 hal berikut agar bisa menemukan pola makan sesuai kondisi tubuhmu.
1. Langsung Meniru Resep Diet di Media Sosial
Foto: Shutterstock
Resep diet yang tersebar di media sosial belum tentu bisa menurunkan atau meningkatkan berat badanmu. Pasalnya menurut penuturan ahli gizi, Maria Eleonora, masing-masing orang memiliki kebutuhan kalori serta respons tubuh berbeda.
Sahabat Dream perlu menghitung kebutuhan kalori harian dan menentukan makanan yang berdampak baik bagi kesehatan tubuh agar bisa menentukan diet terbaik.
Kamu juga bisa mencari tahu jumlah kalori masing-masing bahan makanan menggunakan aplikasi tertentu. Tapi perlu diingat, makanan yang telah diolah bisa memiliki kandungan kalori serta nutrisi berbeda daripada sebelumnya.
Sebagian orang, terutama wanita enggan melakukan latihan beban karena khawatir akan membuat tubuh terlihat lebih besar, lebar, atau kekar.
Padahal, tidak mudah membuat tubuh tampak berotot. Banyak orang yang perlu melakukan latihan beban beberapa tahun untuk bisa membangun massa otot cukup banyak.
3. Anti Nasi Putih
Foto: Shutterstock
Nasi putih seringkali dianggap sebagai penyebab gagal diet. Padahal, kalori nasi putih lebih kecil daripada makanan ringan atau hidangan kurang sehat lainnya.
Lebih baik mengonsumsi nasi putih jika mudah merasa lapar. Apalagi jika akhirnya, kamu mengonsumsi camilan dengan kalori lebih tinggi. Sesuaikan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu agar tubuh tetap sehat dan mudah mendapatkan berat badan ideal meski tidak instan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN