Minum Kopi/ Foto: Shutterstock
Dream - Kopi termasuk minuman yang paling dicari saat pagi hari. Kandungan kafeinnya bisa membuat kita lebih cepat 'melek' setelah bangun tidur.
Banyak orang langsung bikin kopi dan meminumnya, dalam keadaan perut kosong pagi hari. Jika Sahabat Dream sering melakukannya, segera hentikan.
Kebiasaan minum kopi saat perut kosong bisa memicu sederet masalah kesehatan. Biar lebih wasapada, ketahui lima bahayanya.
1. Gangguan Pencernaan
Saat bangun di pagi hari, tentu perut kita dalam keadaan kosong. Hal tersebut tidak membuat usus kita berhenti untuk memproduksi asam dan enzim.
Kafein dapat mempercepat proses tersebut, dengan melepaskan jumlah asam yang berlebih. Akibatnya, perut kita dapat terasa kembung, sembelit, dan proses metablisme tubuh kita melambat.
Kafein diketahui dapat menurunkan sensitivitas insulin. Jika Sahabat Dream meminumnya di pagi hari akan menyebabkan kadar gula darah yang tidak seimbang sepanjang hari.

3. Dapat menambah stres
Seperti yang telah kita ketahui, kafein dapat mempengaruhi hormon kita secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan dalam tubuh, yang terkadang berpengaruh pada perilaku kita yang menjengkelkan.
Dengan melambatnya proses metabolisme karena kafein, pengeluaran racun oleh tubuh terhenti, yang menyebabkan peningkatan stres oksidatif. Hal ini kemudian dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.

5. Picu Rasa dehidrasi
Peradangan dalam tubuh juga membuat kadar air tidak seimbang, yang menyebabkan dehidrasi dan gangguan kesehatan.
Laporan Marha Adani Putri/ Sumber: FoodNDTV
Dream - Sayur harus dikonsumsi setiap hari demi memenuhi kebutuhan serat dan vitamin. Kementerian kesehatan, bahkan lewat kampanye ‘Isi Piringku’ menyarankan konsumsi sayur sebanyak setengah porsi piring. Sementara protein seperti daging, tahu, tempe, dan telur, serta karbohidrat hanya dikonsumsi masing-masing seperempat piring.
Sayangnya menurut data Riskesdas beberapa tahun silam menyatakan 95 persen masyarakat Indonesia kekurangan konsumsi sayur. Sayur sangat penting untuk kesehatan pencernaan serta memenuhi asupan makronutrien dan mikronutrien.
Jarang atau tidak mengonsumsi sayur tidak selalu dikarenakan rasa yang hambar atau teksturnya kurang lezat. Sebagian orang mengalami perut kembung saat mengonsumsi sayur.
Menurut Ahli Gizi, Marya Haryono, hal tersebut disebabkan tidak terbiasa mengonsumsi sayur.

“ Perut kembung karena belum terbiasa makan sayur. Kalau belum terbiasa makan serat terlalu banyak, memang harus bertahap. Bukan berarti berhenti makan sayur,” ujarnya dalam perkenalan SaladStop! Concept Store 2.0 di PIK, Jakarta Utara, Selasa 13 Juni 2023.

Foto: Shutterstock
Tambahkan jumlah sayur dan serat secara bertahap agar terbiasa mengonsumsinya serta terhindar dari perut kembung. Sahabat Dream juga bisa mencoba mengolahnya dengan cara berbeda agar sayur dan ssrat lebih nyaman untuk lambung.
“ Tentunya, sayur lebih bagus yang nggak dimasak, masih fresh. Hanya ada beberapa kondisi dimana perut terasa tidak nyaman, mungkin bisa dengan proses pemasakan tertentu dan ditambah bumbu biar enak, biasanya lebih ada sensasi nyaman di lambung," kata Marya.
Tidak dapat dipungkiri, sayuran yang digoreng akan menambah kalori. Proses pemasakan yang terlalu lama juga akan membuat sayur layu dan kandungan nutrisinya berkurang atau bahkan hilang. Jaga nutrisi dan manfaat sayur dengan memilih sayuran segar yang segera diolah tanpa menggunakan terlalu banyak minyak atau dimasak terlalu lama.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
