Momen Mendebarkan Wanita Bisa Bernapas Lagi untuk Pertama Kali

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 20 Februari 2018 13:15

Jennifer Jones Saat Pertama Kali Menghirup Napas Sendiri (Facebook/Rob Ronnenberg)

Lihat videonya, kamu akan bersyukur masih bisa bernapas sendiri.

Dream - Mulai saat ini biasakan bersyukur masih bisa bernapas saat bangun di pagi hari. Nikmat yang diberikan Sang Pencipta ini acapkali lalai diperhatikan.

Nasihat itu pantas kamu ingat jika melihat pengalaman seorang wanita asal Inggris ini.

Kisah ini bermula saat Jennifer Jones harus menjalani operasi transplantasi paru-parunya. Di masa kecilnya, hasil diagnosa Jennifer menunjukan dia menderita alergi.

Betapa terkejutnya Jennifer saat usianya beranjak 30 tahun. Gejala yang selama puluhan tahun didiagnosa sebagai bentuk alergi ternyata keliru. Jennifer menderita Cystic fibrosis atau fibrosis kistik.

Ini adalah penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket, sehingga menyumbatberbagai saluran, terutama saluran pernapasan dan pencernaan. Dan penyakit itu telah diidap sepanjang hidupnya.

Saat kondisi makin memburuk, Jennifer ditetapkan di sebuah ruangan dengan pasokan oksigen penuh. Cobaan mulai mendera saat fungsi paru-paru Jennifer lambat laun mulai berkurang hanya 9 persen.

Jennifer beruntung mendapatkan Rob Ronnenberg, pasangan yang selalu mendampinginya dan mengunggah video perjuangannya melawan penyakit tersebut.

Tak ingin bersedih dan membuat kondisi makin parah, sang tunangan dan ayah Jennifer kompak memberikan bantuan lain untuk mengubahnya menjalani gaya hidup sehat.

1 dari 2 halaman

"Ya Tuhan Saya Masih Bisa Bernapas"

Pada Oktober lalu, Jennifer memutuskan untuk melakukan operasi. Pasangan asal Byron itu tak menyangka jika video yang mereka unggah saat Jennifer untuk pertama kalinya bernapas sendiri, lebih dari empat bulan lalu itu menyita perhatian publik.

" Untuk waktu yang sangat lama saya tak bisa merasakan bernapas seperti itu," kata Jennifer dikutip dari laman kimt.com.

Hal yang paling diingatkan saat momen mencekam itu hanya tarikan napas pernapasan dengan paru-paru yang baru ditanam ditubuhnya.

" Awalnya saya ketakutan dan selanjutnya seperti, 'Ya Tuhan, saya bisa bernapas. Saya masih bisa bernapas dan bisa mengambil semua udara ini,' Itu sangat mengagumkan," cerita Jennifer.

Saat ini, Jennifer ingin melihat sejauh mana perkembangan organ tubuh hasil donor sebelum mencoba menghubungi keluarga yang telah mendonorkan paru-paru kepadanya.

2 dari 2 halaman