Ahli Gizi Bicara Soal Nasi Putih Bikin Gagal Diet, Mitos atau Fakta?

Reporter : Cynthia Amanda Male
Selasa, 3 Januari 2023 19:47
Ahli Gizi Bicara Soal Nasi Putih Bikin Gagal Diet, Mitos atau Fakta?
Sesuaikan konsumsi makanan dengan tujuan kesehatanmu.

Dream - Sahabat Dream mungkin sering mendengar saran untuk mengurangi konsumsi nasi ketika ingin mengecilkan perut buncit. Nasihat juga sering disampaikan ketika mendengar seseorang tengah melakukan diet untuk menurunkan berat badan.

Anggapan itu muncul karena konsumsi nasi putih dianggap sebagai penyebab kenaikan berat badan. Selain bisa menurukan bobot, mengurangi konsusmi nasi juga diklaim membuat tubuh lebih sehat dan kadar gula jadi lebih seimbang.

Di sisi lain kita juga sering melihat teman atau kerabat yang tetap mengonsumsi nasi putih namun bobot tubuhnya tidak berubah drastis. Sebagai jenis karbohidrat yang aman dikonsumsi, banyak orang memiliki bobot ideal dan tetap sehat meski rutin mengonsumsi nasi putih setiap hari.

Ahli Gizi, Rachel Olsen oleh dalam unggahan Instagramnya menegaskan jika tidak ada makanan bersifat sepenuhnya 'baik' atau 'buruk'.

Menurut Rachel, setiap orang seharusnya fokus membuat berbagai makanan lebih bergizi dan sesuai dengan tujuan kesehatan seseorang.

" Sebenarnya tidak ada makanan yang exclusively " baik atau " buruk" . Mari kita mulai memikirkan bagaimana setiap makanan yang berbeda dapat sesuai dengan tujuan kesehatan kita sendiri," ujarnya.

1 dari 5 halaman

Ahli Gizi Jelaskan Pengaruh Konsumsi Nasi Pada Tubuh© Instagram @rachel.h.olsen

Foto: Instagram @rachel.h.olsen

Di samping itu, Rachel juga mengungkapkan konsumsi nasi putih dengan sayuran justru bisa membantu mengurangi lonjakan insulin atau gula darah serta membuat seseorang kenyang lebih lama.

Jadi, kamu hanya perlu menyesuaikan porsi dan melengkapi nilai gizi dari nasi putih dengan menambahkan sayur serta protein. " Selalu ingat untuk fokus pada apa yang harus ditambahkan ke makanan untuk melengkapi nilai gizinya," tutup Rachel.

3 dari 5 halaman

5 Keluhan yang Muncul Saat Santap Nasi Putih Berlebihan

Dream - Bagi masyarakat Indonesia, nasi merupakan makanan pokok sehari-hari. Sahabat Dream mungkin sering mendengar istilah ‘belum makan kalau tidak mengkonsumsi nasi’.

Rasanya memang perut kurang terisi jika tak menyantap nasi putih, meskipun sudah makan roti, pasti atau kentang. Nasi memang mengandung karbohidrat yang tinggi, jadi sumber energi dan membuat perut kenyang.

Kita membutuhkan asupan karbohidrat setiap hari, tapi pastikan tidak berlebihan. Nasi putih bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan.

Pastikan Sahabat Dream mengonsumsi nasi secukpnya saja, agar terhindar dari masalah kesehatan berikut.

Sembelit
Biji-bijian berupa padi yang diolah menjadi nasi mengandung serat yang rendah. Kandungan serat yang rendah dapat menghambat proses pencernaan. Terlalu banyak mengonsumsi nasi bisa memicu sembelit parah, terutama jika tak diimbangi dengan sayur dan buah yang kaya serat.

 

 

4 dari 5 halaman

Peningkatan Gula Darah

Nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Untuk mencegah risiko tersebut, konsumsi nasi putih secukupnya saja atau konsumsi whole grain, yaitu beras yang belum mengalami proses pengolahan.

Konsumsi Nasi Putih Berlebihan Picu Kanker© MEN

Pengendapan Lemak di Perut
Nasi putih merupakan makanan olahan yang dapat menyulitkan proses penurunan berat badan. Selain itu kandungan serat yang rendah akan membuat kamu cepat lapar, sehingga dapat menyebabkan makan berlebihan. Bisa juga memilih beras yang mengandung lebih banyak serat, seperti beras merah dan beras hitam untuk membantu menghilangkan lemak di perut.

 

5 dari 5 halaman

Meningkatkan Kadar Kolesterol

5 Jenis Karbohidrat Lokal Pengganti Nasi Putih© MEN


Nasi dapat meningkatkan kadar kolesterol atau trigliserida, sehingga mengkonsumsinya dengan jumlah besar dapat menyebabkan kelebihan gula dalam darah.

Penyakit Jantung
Beras mengakumulasi lebih banyak arsenik dibandingkan tanaman pangan lainnya. Kandungan arsenik yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Selain itu, arsenik beracun bagi saraf dan dapat mempengaruhi fungsi otak.

 

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: Brightside

Beri Komentar