Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream ─ Virus Covid-19 masih merebak di tiap negara. Salah satu bentuk perlindungan diri dengan melakukan vaksinasi yang saat ini sudah berada pada tahap dosis booster. Sayangnya, sejumlah penelitian menemukan bahwa perlindungan vaksinasi ketiga atau booster akan meredup pada bulan keempat setelah vaksinasi.
Menanggapi hal tersebut, muncul wacana Amerika Serikat akan memberikan vaksinasi dosis keempat jika pandemi masih terus berlangsung. Anthony Fauci, MD, kepala penasihat medis Gedung Putih, berkomentar bahwa mungkin ada kebutuhan untuk beberapa kasus, tetapi datanya belum ada.
" Mungkin ada kebutuhan untuk hal lain, dosis keempat untuk individu yang menerima mRNA—yang dapat didasarkan pada usia, serta kondisi yang mendasarinya," kata dr. Fauci, dikutip dari Health.
Selama gelombang Delta dan Omicron, masyarakat diimbau untuk melakukan vaksinasi booster setelah lima bulan vaksinasi dosis kedua. Booster dikatakan sangat efektif mengurangi dampak COVID-19.
Meski perlindungan booster akan menurun seiring waktu, hal tersebut tetap sangat melindungi tubuh dari beberapa penyakit serius. Maka penting untuk melakukan vaksinasi booster saat ini, dan menunggu selama tiga bulan untuk yang terjangkit varian omicron setelah sembuh.
Beberapa orang telah mendapatkan vaksinasi keempat dalam bentuk booster, namun hal ini diperuntukan untuk orang dengan gangguan kekebalan dan beberapa hal lain. Terutama untuk kekebalan sedang hingga parah termasuk penerima transplantasi organ, HIV, kanker darah, tumor, dan lainnya menurut CDC (Career Development Center)/ Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Dosis keempat diberikan setelah tiga bulan pasca booster (vaksinasi ke tiga). Vaksin ini diperuntukan usia 12 ke atas hingga 18 ke atas. Dosis keempat akan bergantung pada waktu dan tingkat keparahan gelombang virus COVID-19, dan lebih tepat diberikan pada waktu gelombang penyakit meningkat.
Laporan Abinsha Nurmaulida
Dream - Sejak beberapa bulan lalu, anak usia 5 hingga 11 mulai mendapatkan vaksin Covid-19. Salah satu perusahan yang membuat vaksin Covid-19 untuk anak usia tersebut adalah Pfizer.
Hingga kini efektivitas vaksin tersebut untuk anak masih terus dilakukan uji klinik agar mendapatkan hasil penelitian yang detail. Rupanya dari hasil penelitian terbaru, vaksin produksi Pfizer dan BioNTech memberikan perlindungan yang sangat sedikit untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun selama gelombang infeksi omicron di New York.
Departemen Kesehatan Negara Bagian New York menemukan bahwa efektivitas vaksin Pfizer terhadap infeksi Covid menurun dari 68% menjadi 12% untuk anak-anak dalam kelompok usia tersebut selama lonjakan omicron dari 13 Desember hingga 24 Januari. Perlindungan terhadap rawat inap turun dari 100% menjadi 48% selama periode yang sama.
Studi ini belum memasuki tahap peer review, standar emas akademik. Karena urgensi kesehatan masyarakat dari pandemi, para ilmuwan telah menerbitkan hasil studi mereka sebelum peninjauan tersebut.
Tim pejabat kesehatan masyarakat yang melakukan penelitian mengatakan penurunan signidikan dalam efektivitas vaksin di antara anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun kemungkinan karena dosis yang lebih rendah yang mereka terima. Anak-anak dalam kelompok usia ini diberikan dua suntikan 10 mikrogram, sedangkan anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun menerima suntikan 30 mikrogram.
Para peneliti juga membandingkan anak berusia 11 dan 12 tahun selama akhir pekan yang berakhir 30 Januari. Mereka menemukan efektivitas vaksin turun menjadi 11% untuk kelompok dosis rendah tetapi menawarkan perlindungan 67% kepada kelompok yang menerima dosis lebih tinggi.
“ Mengingat hilangnya perlindungan terhadap infeksi dengan cepat, hasil ini menyoroti pentingnya perlindungan berlapis, termasuk pemakaian masker, bagi anak-anak untuk mencegah infeksi dan penularan,” tulis pejabat kesehatan masyarakat dalam penelitian tersebut.
Untuk anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun, efektivitas vaksin terhadap infeksi turun dari 66% menjadi 51% dari Desember hingga akhir Januari. Perlindungan terhadap rawat inap turun dari 85% menjadi 73% untuk remaja selama periode yang sama.
Data tersebut muncul saat New York City berencana untuk mengakhiri mandat masker sekolah pada 7 Maret, dengan California melakukan hal yang sama empat hari kemudian. Pemerintah negara bagian melonggarkan mandat dan pembatasan karena infeksi Covid menurun secara dramatis setelah varian omicron melanda negara itu pada bulan Desember dan Januari.
Sumber: CNBC
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`