(Foto: Annisa Mutiara Asharini/ Dream.co.id)
Dream - Pelaku industri fashion Muslim makin gencar mewujudkan impian Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia. Sederet desainer Tanah Air turut berkecimpung dalam mewujudkan agenda tersebut, tak terkecuali delapan desainer ini.
Adalah Deden Siswanto, Irna Mutiara, Nuniek Mawardi, Aninda Nazmi, Astri Lestari, Anggia Handmade serta Rosie Rahmadi yang menampilkan koleksinya di panggung Bandung Modest Fashion Vision 2018.
Koleksi mereka hadir sebagai bentuk dukungan desainer Tanah Air dalam memulai misi tersebut.

" Mewujudkan misi ini harus dilakukan dengan melibatkan banyak aspek, seperti dengan membangun distrik mode, pendidikan fashion, bisnis, hingga buyers. Harus lebih luas lagi, bukan hanya sekadar wacana," tutur Deden Siswanto, selaku Founder Islamic Fashion Institute (IFI) di Bandung, Selasa 19 Desember 2017.
Pagelaran busana dibuka oleh penampilan Aninda Nazmi dengan koleksi bernuansa monokrom. Busana dibuat dari material organza dan plits dengan teknik draperi yang menghasilkan lapisan bersiluet 'A line'.

Astri Lestari menampilkan koleksi bertajuk 'Meraki' dengan padu-padan kain tradisional seperti tenun dengan ribbon tulle, organdi dan linen. Busana dibuat ke dalam karakter Quirky, Fresh and Unique lewat ragam warna pastel.
Nuansa misteri dibawakan oleh Runny Soema di Praja melalui koleksi 'Citrapata'. Gambaran tersebut terlihat dari pemilihan warna hitam dengan teknik layering dan draperi.
Deden Siswanto membawakan koleksi busana dengan siluet 'X line' melalui nuansa warna earth tone seperti cokelat dan creme.

Warna biru langit diterapkan ke dalam koleksi Anggia Sari dengan tajuk 'Embrodiery Sky'. Detail bordiran bunga mawar semakin memperkuat kesan lembut dan girly. Materialnya dipadukan dari bahan katun, chiffon serta organza.
Rosie Rahmadi menampilkan koleksi 'Alas Kusuma' bernuansa putih dengan busana dress feminin bersiluet 'A line'. Warna putih yang terinspirasi dari gandum mencerminkan kesederhanaan yang elegan.
Permainan warna juga dibawakan oleh Nuniek Mawardi lewat koleksi 'Cangkuang'. Kain tenun Garut dijadikan sebagai material utama dengan aksen warna ungu.
Pertunjukan ditutup oleh Irna Mutiara dengan koleksi perpaduan aksen monokrom dengan colorful. Warna abu, putih dan gading diterapkan ke dalam busana monokrom. Sementara dua busana lainnya yang berwarna toska dan pink turut menjadi sorotan utama.
(Sah/Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Belajar Lebih Dalam Wastra Nusantara Bersama Komunitas Pemuda Berkain

Film Abadi Nan Jaya Zombienya Indonesia: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Link Streaming

Mengenal Pewarna Karmin Berbahan Dasar Serangga, Apakah Halal?

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
