Dina Tokio, Finalis WMA 2014 (Instagram Dinatokio)
Dream - Meski harus menjadi yang terbaik dalam ajang World Muslimah Award 2014, para finalis yang datang dari berbagai negara tak merasa menjadi rival. Mereka bahkan selalu bertukar pikiran dan bercerita tentang pengalaman di negara masing-masing.
" Kami di sini bukan rival, tetapi teman semua. Kami saling belajar dari pengalaman yang mereka ceritakan. Bahkan saya ingin belajar kelebihan yang masing-masing teman di sini miliki," ujar Dina Torkia, finalis dari Inggris, Rabu 12 November 2014.
Perempuan yang karib disapa Dina Tokio itu mengaku kagum dengan salah satu finalis dari Indonesia, Lulu Susanti. Dia ingin banyak belajar dari sosok Lulu.
" Bahasa Arabmu begitu fasih, bolehkah saya belajar. Cara berkomunikasi seperti dakwah itu juga begitu mempesona. Itu yang terbaik, saya rasa kemungkinan kamu juara itu tinggi," ucap Dina kepada Lulu sambil tersenyum.
Lulu pun tersipu malu, " Tidak, masih banyak juga kekurangan. Saya ingin belajar bahasa Inggris dari Dina," ujar Lulu.
Dina pun menjawab, " Tentu, kita saling bertukar. Kamu mengajarkan saya bahasa Arab dan saya mengajarkan bahasa Inggris. Deal?. Oke deal," kata Dina sambil merangkul bahu Lulu.
Sementara bagi Lulu, mengikuti ajang WMA merupakan wadah untuk belajar banyak dan mengetahui kekurangan yang dimiliki.
" Saya ingin banyak belajar di sini, mengetahui kekurangan saya itu dimana. Potensi dan bakat saya seperti apa. Dan di sini saya ingin sekali mengasah bakat yang dimiliki. Senang sekali bisa bersama mereka semua," ujar Lulu. (Ism)
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget