Reynhard Sinaga, Terpidana Seumur Hidup Atas Kasus Perkosaan Terbesar Di Inggris
Dream - Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia pelaku pemerkosaan terhadap 48 pria di Inggris, menyedot perhatian dunia. Pengadilan London menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada pemegang gelar PhD tersebut.
Reynhard dinyatakan bersalah atas 159 dakwaan. Dia telah melakukan pemerkosaan terhadap 48 korban yang kesemuanya adalah pria muda dalam rentang waktu antara Januari 2015 dan Juni 2017.
Lembaga penyidikan dan penuntutan Inggris, Crown Prosecution Service, lewat laman resminya cps.gov.uk, merilis kronologi terkuaknya kejahatan Reynhard. Sebagian besar aksi Reynhard terekam dalam ponsel pintar jenis iPhone 4.
" Aksi pemerkosaan Sinaga (Reynhard Sinaga) berakhir sebelum pukul 6 pagi pada 2 Juni 2017, ketika korban berusia 18 tahun terbangun saat diperkosa dan berusaha kabur dengan membawa iPhone 4 milik pelaku," demikian pernyataan CPS.
Korban kemudian membuat laporan ke Kepolisian Manchester. Korban juga menyerahkan ponsel milik pelaku sebagai bukti.
Kepolisian Manchester Raya memeriksa piranti digital milik Reynhard dan menemukan materi gambar ekstrem dengan ukuran 3,29 terabytes (TB), setara 250 DVD atau 300 ribu foto. Kesemuanya memuat aksi bejat Reynhard saat memperkosa korbannya.
Rekaman yang terdapat dalam ponsel memiliki durasi yang berbeda. Durasi paling lama mencapai 8 jam.
Ketika korban mulai terbangun, Reynhard mendorong mereka ke lantai. Dia kemudian melanjutkan aksinya sembari mengambil ponsel agar tidak mengundang kecurigaan.
Reynhard sempat menyangkal dengan menyatakan rekaman tersebut berisi aksi yang dilakukan atas dasar kerelaan. Pernyataan itu memaksa CPS memecah dakwaan menjadi empat dengan korban antara 10-13 orang masing-masing.
CPS North West Deputy Chief Crown Prosecutor, Ian Rushton, menyatakan dakwaan terhadap Reynhard disusun berdasarkan bukti yang terdapat dalam ponsel tersebut. Sebagian besar bukti menunjukkan aksi Reynhard berlangsung tanpa persetujuan dari korban.
" Meskipun ada banyak bukti menunjukkan korban tidak responsif, mendengkur, bahkan sampai muntah, Sinaga mencoba membujuk empat juri dengan mengatakan aksinya dilakukan atas dasar suka sama suka," kata Rushton.
Rushton mengaku lega saat pengadilan menjatuhkan vonis yang berat kepada Reynhard.
" Saya senang kita bisa mengatasi pembelaan menggelikan ini hingga jatuh vonis bersalah dengan suara bulat atas 159 tuduhan yang kami bawa," ucap Rushton.
Dream - Nama warga negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga menjadi pembicaraan dunia internasional. Pria berwajah kalem ini ternyata menyimpan sifat mengejutkan. Dia ditetapkan sebagai pelaku pemerkosaan terhadap puluhan orang pria yang dilakukannya sejak 2017.
Laman berita Manchester Evening News menyebut sosok Reynhard sebagai sosok yang mahasiswa yang punya latar belakang istimewa.
Seorang detektif menyebut Reynhard sebagai sosipat, sosok yang menampilkan perilaku anti sosial dan tak bisa berempati kepada orang lain.
" Selama wawancara dia menyatakan ‘tidak ada komentar’," kata detektif tersebut.
" Dia tidak menunjukkan penyesalan, tidak ada penyesalan, tidak ada empati, tidak ada simpati," ucap dia menambahkan.
Penyidik senior dalam kasus ini, detektif Inspektur, Zed Ali mengatakan, sosok Reynhard berpenampilan baik dan rapi. " Tutur katanya lembut," kata Ali.
Ali mengatakan, sosok semacam Reynhard akan berbeda dengan stereotip pemerkosa berantai. Dia mampu mengecoh pandangan tersebut.
" Dia tidak cocok dengan profil itu, yang menurut saya, dia berhasil melakukan begitu banyak pelanggaran untuk jangka waktu yang lama dan berada di bawah radar semua orang," kata Ali.
Reynhard lahir di Jambi, pada 19 Februari 1983. Dia disebut tumbuh dalam keluarga konservatif yang kaya di Sumatera.
Dia merupakan satu dari tiga anak seorang bankir. Keluarganya disebut cukup kaya untuk mengirim putra mereka ke sekolah internasional dan kemudian ke Inggris untuk belajar.
Dia disebut pertama kali datang di Inggris pada 2007. Dia pindah ke Manchester sebagai mahasiswa Sosiologi di Universitas Manchester.
Dia kemudian memulai gelar PhD di bidang Geografi Manusia di Universitas Leeds. Dia pulang-pergi ke Leeds dari Manchester.
Pada saat penangkapannya, Reynhard sedang mengerjakan tesisnya, berjudul, 'Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari pria gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester'.
Reynhard dikenal sebagai sosok yang kerap memberi tahu teman-teman bahwa dia ingin tinggal di Inggris selama mungkin untuk menghindari kembali ke Indonesia.
Tempat tinggalnya selama di Inggris dibayar orang tuanya, yang saat ini tinggal di Indonesia. Bagi lingkungan sosialnya, Reynhard dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah dan cerdas.
Dengan penampilannya, Reynhard terlihat tidak mengancam. Dengan begitu, dia membuat mudah memangsa pria muda yang mabuk.
" Anda mendekati masing-masing di jalan dan mulai berbicara tentang musik atau kehidupan universitas," kata hakim Suzanne Goddard, selama sidang pertama di Pengadilan Manchester.
" Ketika kamu menyarankan mereka (korban) bisa kembali ke flatmu, karena perawakanmu yang kecil dan pendekatan yang bersahabat, tidak satupun dari mereka yang merasa terintimidasi dan mereka tidak tahu tentang pertemuan seksual yang kamu pikirkan untuk mereka."
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media