Tidak Hanya Anak-Anak, Remaja Juga Perlu Jauhi Gadget

Reporter : Cynthia Amanda Male
Rabu, 30 Januari 2019 15:42
Tidak Hanya Anak-Anak, Remaja Juga Perlu Jauhi Gadget
Kebiasaan bermain gadget mampu merusak mental anak usia dini dan membuatnya sulit bersosialisasi.

Dream - Penggunaan gadget secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya, bisa menyebabkan obesitas karena kurangnya gerak tubuh.

Gadget juga disebut-sebut bisa merusak mental anak usia dini. Sebab, bila digunakan secara berlebihan, bisa membuat anak-anak sulit bersosialisasi. Tak heran saat ini mulai banyak orang tua yang membatasi penggunaan gadget pada anak mereka.

Tak hanya anak-anak, dampak buruk penggunaan gadget berlebih juga mengancam remaja. Gadget bisa menghambat aktivitas fisik yang berpengaruh pada pertumbuhan Prefrontal cortex, bagian kecil di otak depan.

" Prefrontal cortex mulai berkembang saat remaja. Dan berperan dalam menentukan kemampuan kognitif, mengambil keputusan, bersosialisasi serta mengembangkan kepribadian," ungkap Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 29 Januari 2019.

Combiphar/Cynthia Amanda Male

Combiphar/Cynthia Amanda Male-Dream.co.id

Supaya Prefrontal cortex bisa berkembang dengan baik, anak usia remaja memerlukan endorphin yang tidak bisa didapatkan ketika terlalu sering bermain gadget.

Endorphin biasanya dihasilkan dari keseimbangan hormon kortisol, dopamine dan gen DCC (Deleted In Colon Cancer). Hormon kortisol berfungsi menekan stres, dopamine untuk mengontrol emosi dan gen DCC berpengaruh pada perkembangan mental.

" Jika dopamine terlalu tinggi, akan membuat orang jadi gila. Kalau terlalu rendah, menyebabkan parkinson. Sedangkan semakin tinggi gen DCC, pemicu kanker usus besar, akan berpengaruh pada perkembangan mental," tambah Sandi.

Foto: Combiphar/Cynthia Amanda Male-Dream.co.id

Combiphar/Cynthia Amanda Male-Dream.co.id

Keseimbangan hormon kortisol, dopamine, dan gen DCC, bisa diperoleh lewat aktivitas fisik dan pola hidup sehat.

" Saat beraktivitas, otak akan bekerja lebih optimal dan menghasilkan hormon tersebut. Jadi, perbanyak aktivitas fisik, seimbangkan dengan waktu istirahat dan jauhi narkoba," tutup Sandi.

Beri Komentar