Foto: Shutterstock
Dream - Gula, garam dan lemak (GGL) merupakan komponen yang umum dikonsumsi sehari-hari. Meski menambah citarasa pada makanan dan minuman, asupan ketiganya sangat perlu diwaspadai.
GGL merupakan pemicu penyakit metabolik yaitu suatu kondisi medis yang berkaitan dengan produksi energi di dalam sel manusia. Bentuknya berbagai macam, seperti diabetes melitus, penyakit jantung hingga pembuluh darah.
Penyakit metabolik dikategorikan sebagai silent killer karena sering tidak disadari. Hal ini perlu diwaspadai, sebab 71 persen kematian di dunia disebabkan oleh sindrom metabolik.
" Faktanya, 40,7 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat lebih dari satu dalam sehari. Kemudian 53,1 persen orang Indonesia mengonsumsi makanan dan minuman bergula tinggi lebih dari satu kali dalam sehari," papar Aldis Ruslialdi, Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood di sesi NutriClass, Selasa 16 Juni 2020.
Biasakan untuk mengonsumsi GGL dalam batas wajar. Berikut ini cara mengontrol asupan GGL agar tubuh tetap sehat:
Tak hanya minuman manis, gula juga datang dari asupan karbohidrat serta makanan manis. Karbohidrat akan dipecah menjadi gula di dalam tubuh dan akan menjadi berlebihan ketika kita mengonsumsi tambahan gula lainnya.
" Banyak orang diet karbo tidak makan nasi, padahal justru lebih berbahaya jika tidak makan nasi namun mengonsumsi makanan dan minuman manis," kata Aldis.
Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per hari adalah 10 persen dari total energi (200kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan atau 50 gram per hari untuk setiap orang.
Siasati dengan mengganti konsumsi makanan pokok yang memiliki unusr karbohidrat kompleks karena lebih rendah gula. Makanan tersebut di antaranya beras merah dan roti gandum.
Anjuran konsumsi garam adalah 2000 mg natrium per hari. Konsumsi tersebut sama dengan 1 sendok teh atau 5 gram per hari untuk satu orang.
Namun kenyataannya, masih banyak orang yang tidak sadar telah mengonsumsi garam berlebih. Garam juga banyak ditemukan di bumbu penyedap seperti kecap dan saos.
" Solusinya bisa diganti dengan rempah-rempah seperti bawang putih untuk menggantikan pemakaian bumbu penyedap. Bisa juga pakai kaldu jamur agar makanan lebih gurih dan sehat," kata Aldis.
Anjuran konsumsi lemak adalah 67 gram atau setara dengan 5-6 sendok makan per hari untuk satu orang. Kurangi konsumsi makanan yang digoreng karena mengandung banyak lemak. Sahabat Dream dapat menggantinya dengan cara dikukus, direbus atau dibakar.
Minyak banyak mengandung lemak jenuh yang memicu perut buncit (visceral). Lemak ini menyelimuti organ tubuh sehingga lebih sulit dibakar ketika berolahraga.
" Selain itu juga bisa mengganti minyak dengan yang lebih sehat. Misalnya minyak zaitun, canola dan jagung yang rendah lemak jenuh," imbuhnya.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi