Ilustrasi Wabah Virus Corona (Foto: Shutterstock)
Dream - Sejak wabah virus corona Wuhan atau 2019-nCoV menyebar, banyak para ahli berpendapat bahwa virus ini hanya menular lewat cairan pernapasan atau droplet yang keluar dari penderitanya, seperti saat mereka bersin atau batuk.
Keyakinan itu mendorong dokter untuk mengingatkan masyarakat menutup mulut dan hidung dengan masker. Warga juga diminta selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh permukaan yang bisa saja terkontaminasi virus 2019-nCoV.
Namun, temuan baru menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV kemungkinan bisa menular melalui kotoran manusia yang terjangkit virus. Metode penularan ini disebut dengan faecal-oral.
Kendati disebut bisa menular melalui kotoran manusia, para ahli memastikan hingga saat ini tidak ada kasus pasien yang jatuh sakit melalui metode ini.
Jiang Rongmeng, anggota tim ahli dari Komisi Kesehatan Nasional China, dan seorang dokter kepala di Rumah Sakit Ditan Beijing menegaskan bahwa virus 2019-nCoV menyebar melalui droplet dan kontak langsung.
Hal itu dikatakan Jiang saat konferensi pers yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Hubei pada Senin, 3 Februari 2020. Untuk meyakinkan orang-orang bahwa virus 2019-nCoV tidak menyebar melalui udara.
Pernyataannya itu didasarkan pada penelitian yang dilakukan terhadap 17.205 kasus virus corona di daratan Cina saat ini dan dibuktikan oleh epidemiologi.
Menurut Jiang, cairan bersin dan batuk memiliki tingkat penularan yang sangat terbatas. Tetapi jika cairan itu mendarat di permukaan seperti gagang pintu atau tombol lift, maka orang yang menyentuhnya berisiko terinfeksi virus.
Yang membuat virus makin menakutkan adalah kemampuannya untuk bertahan hidup hingga lima hari di kondisi yang tepat, tambah Jiang.
Jiang mengatakan penelitian menunjukkan virus yang ada di permukaan yang rata bertahan selama beberapa jam. Tapi virus bisa bertahan selama berhari-hari dengan suhu dan kelembaban yang sesuai.
" Sebagai contoh, virus akan merasa sangat nyaman tinggal di lingkungan ber-AC 20 °C atau dengan kelembaban 40 hingga 50 persen. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan virus corona yang ditemukan sebelumnya mungkin dapat bertahan selama lima hari," katanya.
Karena virus 2019-nCoV bisa menyebar melalui berbagai cara, Jiang mengingatkan masyarakat untuk selalu mencuci tangan dan menghindari memegang mata atau hidung setelah bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
Kontaminasi faecal-oral ditemukan setelah para ahli medis menemukan ada beberapa pasien terjangkit virus corona tidak mengalami demam tapi diare. Orang akan terinfeksi ketika mereka mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi tinja pasien tersebut.
Tetapi Jiang menjelaskan bahwa virus 2019-nCoV menular melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja pasien yang terinfeksi belum bisa dikonfirmasi sepenuhnya.
" Meskipun asam nukleat virus ditemukan dalam tinja pasien yang terinfeksi, tidak ada virus di dalamnya. Jadi kami akan terus mengamati untuk mendapatkan detail lebih lanjut. Dan rute penularan feses-oral tidak dapat dikonfirmasi bahkan jika virus ditemukan," katanya.
Di akhir penjelasannya, Jiang mengatakan bahwa virus corona baru dapat bertahan hidup pada suhu yang lebih rendah di lingkungan yang kering.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan